Sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
kerja
Ditulis oleh Suwahono
pada 28-01-2011
Beberapa sumber bahaya yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dapat dikategorikan sebagai berikut:
Bahan
Kimia
Meliputi bahan mudah terbakar,
bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat reaktif, dan gas yang berbahaya.
Penggunaan senyawa yang bersifat karsinogenik dalam industri maupun
laboratorium merupakan problem yang signifikan, baik karena sifatnya yang
berbahaya maupun cara yang ditempuh dalam penanganannya. Beberapa langkah yang
harus ditempuh dalam penanganan bahan kimia berbahaya meliputi manajemen, cara
pengatasan, penyimpanan dan pelabelan, keselamatan di laboratorium,
pengendalian dan pengontrolan tempat kerja, dekontaminasi, disposal, prosedur
keadaan darurat, kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatihan. Bahan kimia
dapat menyebabkan kecelakaan melalui pernafasan (seperti gas beracun), serapaan
pada kulit (cairan), atau bahkan tertelan melalui mulut untuk padatan dan
cairan.
Bahan kimia berbahaya dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu, bahan
kimia yang eksplosif (oksidator, logam aktif, hidrida, alkil logam, senyawa
tidak stabil secara termodinamika, gas yang mudah terbakar, dan uap yang mudah
terbakar). Bahan kimia yang korosif (asam anorganik kuat, asam anorganik lemah,
asam organik kuat, asam organik lemah, alkil kuat, pengoksidasi, pelarut
organik). Bahan kimia yang merusak paru-paru (asbes), bahan kimia beracun, dan
bahan kimia karsinogenik (memicu pertumbuhan sel kanker), dan teratogenik.
Bahan-bahan
Biologis
Bakteri, jamur, virus, dan parasit
merupakan bahan-bahan biologis yang sering digunakan dalam industri maupun
dalam skala laboratorium. Pada golongan ini bukan hanya organisme saja, tetapi
juga semua bahan biokimia, termasuk di dalamnya gula sederhana, asam amino, dan
substrat yang digunakan dalam proses industri. Penanganan dalam penyimpanan,
proses, maupun pembuangan bahan biologis ini perlu mendapatkan ketelitian dan
kehati-hatian, mengingat gangguan kontaminasi akibat organisme dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh yang serius pada karyawan atau tenaga
kerja.
Aliran
Listrik
Penggunaan peralatan dengan daya
yang besar akan memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan
kerja. Beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain:
- Pemakaian safety switches yang dapat memutus arus listrik jika penggunaan melebihi limit/batas yang ditetapkan oleh alat.
- Improvisasi terhadap peralatan listrik harus memperhatikan standar keamanan dari peralatan.
- Penggunaan peralatan yang sesuai dengan kondisi kerja sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan kerja.
- Berhati-hati dengan air. Jangan pernah meninggalkan perkeraan yang memungkinkan peralatan listrik jatuh atau bersinggungan dengan air. Begitu juga dengan semburan air yang langsung berinteraksi dengan peralatan listrik.
- Berhati-hati dalam membangun atau mereparasi peralatan listrik agar tidak membahayakan penguna yang lain dengan cara memberikan keterangan tentang spesifikasi peralatan yang telah direparasi.
- Pertimbangan bahwa bahan kimia dapat merusak peralatan listrik maupun isolator sebagai pengaman arus listrik. Sifat korosif dari bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan pada komponen listrik.
- Perhatikan instalasi listrik jika bekerja pada atmosfer yang mudah meledak. Misalnya pada lemari asam yang digunakan untuk pengendalian gas yang mudah terbakar.
- Pengoperasian suhu dari peralatan listrik akan memberikan pengaruh pada bahan isolator listrik. Temperatur sangat rendah menyebabkan isolator akan mudah patah dan rusak. Isolator yang terbuat dari bahan polivinil clorida (PVC) tidak baik digunakan pada suhu di bawah 0 oC. Karet silikon dapat digunakan pada suhu –50 oC. Batas maksimum pengoperasian alat juga penting untuk diperhatikan. Bahan isolator dari polivinil clorida dapat digunakan sampai pada suhu 75 oC, sedangkan karet silikon dapat digunakan sampai pada suhu 150 oC.
Ionisasi
Radiasi
Ionisasi radiasi dapat dikeluarkan dari
peralatan semacam X-ray difraksi atau radiasi internal yang digunakan oleh
material radioaktif yang dapat masuk ke dalam badan manusia melalui pernafasan,
atau serapan melalui kulit. Non-ionisasi radiasi seperti ultraviolet, infra
merah, frekuensi radio, laser, dan radiasi elektromagnetik dan medan magnet
juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai sumber kecelakaan kerja.
Mekanik
Walaupun industri dan laboratorium
moderen lebih didominasi oleh peralatan yang terkontrol oleh komputer, termasuk
didalamnya robot pengangkat benda berat, namun demikian kerja mekanik masih
harus dilakukan. Pekerjaan mekanik seperti transportasi bahan baku, penggantian
peralatan habis pakai, masih harus dilakukan secara manual, sehingga kesalahan
prosedur kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Peralatan keselamatan kerja
seperti helmet, sarung tangan, sepatu, dan lain-lain perlu mendapatkan
perhatian khusus dalam lingkup pekerjaan ini.
Api
Hampir semua laboratorium atau
industri menggunakan bahan kimia dalam berbagai variasi penggunaan termsuk
proses pembuatan, pemformulaan atau analisis. Cairan mudah terbakar yang sering
digunakan dalam laboratorium atau industri adalah hidrokarbon. Bahan
mudah terbakar yang lain misalnya pelarut organik seperti aseton, benzen, butanol,
etanol, dietil eter, karbon disulfida, toluena, heksana, dan lain-lain. Para
pekerja harus berusaha untuk akrab dan mengerti dengan informasi yang terdapat
dalam Material Safety Data Sheets (MSDS). Dokumen MSDS memberikan
penjelasan tentang tingkat bahaya dari setiap bahan kimia, termasuk di dalamnya
tentang kuantitas bahan yang diperkenankan untuk disimpan secara aman.
Sumber api yang lain dapat berasal
dari senyawa yang dapat meledak atau tidak stabil. Banyak senyawa kimia yang
mudah meledak sendiri atau mudah meledak jika bereaksi dengan senyawa lain.
Senyawa yang tidak stabil harus diberi label pada penyimpanannya. Gas
bertekanan juga merupakan sumber kecelakaan kerja akibat terbentuknya atmosfer
dari gas yang mudah terbakar.
Suara
(kebisingan)
Sumber kecelakaan kerja yang satu
ini pada umumnya terjadi pada hampir semua industri, baik industri kecil,
menengah, maupun industri besar. Generator pembangkit listrik, instalasi
pendingin, atau mesin pembuat vakum, merupakan sekian contoh dari peralatan yang
diperlukan dalam industri. Peralatan-peralatan tersebut berpotensi mengeluarkan
suara yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan
kerja. Selain angka kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin, para pekerja harus
memperhatikan berapa lama mereka bekerja dalam lingkungan tersebut. Pelindung
telinga dari kebisingan juga harus diperhatikan untuk menjamin keselamatan
kerja.
Description: Sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
No comments:
Post a Comment