senyum yg palsu, menyelimuti kepedihan, bukan,bukan kepedihan namun sebuah amarah, ya amarah, senja sudah berlalu, bukit2 itu menjadi saksi sebuah fatamorgana yang di ciptakan manusia, kebijakan yang tercermin hanya kamuflase, realitas; seonggok daging yang mempunyai hasrat, ya untuk mencari kenyamanan untuk dualitas jiwanya, antara jasmani dan rohani yang mulai tidak seimbang..
palsu-semua palsu, kata2 hanya menjadi nada2 fals yg terlontar, sebuah hiasan yang menyelimuti baju kebijakan, yang akhirnya robek oleh nurani...
rekayasa, hanya rekayasa, kehidupan yang di rekayasa, di rekayasa oleh kehidupan
Description: kepalsuan
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: kepalsuan
No comments:
Post a Comment