Thursday, November 22, 2012

NUTRISI PASIEN JANTUNG

NUTRISI PASIEN JANTUNG



BAB 1

PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

Pada kenyataannya, sepanjang rentang usia manusia rata – rata, jantung berkontraksi sekitar tiga miliar kali, tidak pernah beristirahat, kecuali sepersekian detik diantara denyutan. Dalam sekitar tiga minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum ibu dapat memastikan bahwa ia hamil, jantung mudigah yang sedang berkembang sudah mulai berfungsi. Diyakini bahwa jantung merupakan organ pertama yang berfungsi.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang jantung, ada baiknya kita mengerti dahulu apa pengertian dari jantung itu sendiri. Jantung adalah bagian lambung yang langsung menempel pada dan mengelilingi ostium cardiacum antara esofagus dan bagian lambung yang menempel langsung pada dan mengelilingi ostium. ( Sumber : Kamus Kedokteran Dorland).

Fungsi jantung adalah sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah sesuai penurunan gradien tekanan. (Sumber : Fisiologi Sherwood)

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui kebutuhan nutisi pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular atau jantung. Dimana nutisi yang dibutuhkan berbeda dengan pasien yang mengalami gangguan pada sistem yang lain, karena ditakutkan nutrisi yang masuk justru memperburuk kondisi pasien itu sendiri.



1.2 Manfaat

1 Apa saja macam-macam penyakit jantung?

2 Bagaimana asupan nutisi pada pasien dengan penyakit jantung?



1.3 Tujuan

Tujuan Umum : Menjelaskan asupan nutrisi pada pasien dengan penyakit jantung

Tujuan Khusus :

Mengetahui definisi nutrisi
Mengetahui penyakit – penyakit pada jantung
Mengetahui perbedaan asupan nutrisi pasien jantung dengan pasien lainnya
Mengetahui asupan nutisi yang tepat pada pasien jantung



1.4 Manfaat

1 Mahasiswa mampu memahami tentang definisi nutrisi

2 Mahasiswa mampu memahami tentang asupan nutisi pasien jantung

3 Mahasiswa mampu memahami tentang ciri khas asupan nutrisi pasien jantung

4 Mahasiswa mampu memahami menerapkan kebutuhan nutisi pada pasien, teutama pasien jantung



BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Nutrien

2.1.1 Definisi

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides). Nutrisi adalah jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

2.1.2 Jenis-jenis Nutrien

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)

karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja

Karbohidrat dibagi atas :

Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feses.

Di dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, semua jenis karbohidrat ang dikonsumsi kan terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan energi di dalam tubuh.

Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO2 & H2O, dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf.

Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Lipid sederhana :

lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
Lipid majemuk : fosfolipid, lipoprotein

Lipid turunan

asam lemak
sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Secara klinis, lemak yang penting adalah :

Kolesterol
Trigliserida (lemak netral)
Fosfolipid
Asam Lemak

Fungsi lemak :

Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
Vitamin larut dalam lemak.

Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu, lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus disuplai dari makanan. Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon seks.

Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.

Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan kualitas renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada kue. Lemak yang terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.

Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh. Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.

Protein

Protein disusun atas unsure karbon (C ), hydrogen (H), oksigen dan kadang-kadang ada unsure phosphor (P) dan sulfur (S).

Pembentuk protein

Protein dibentuk dari asam amino yaitu :

Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh yang berjumlah 8 yaitu isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, tronin dan fenilanin.
Asam amino non esensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh yaitu alanin, asparagin, glisin, glutamine dan prolin.
Fungsi Protein

Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain :

Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsin
Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan misalnya da;am lapisan aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih telur).
Protein transport , mentransfer zat-zat atau unsure-unsur tertentu misalnya hemoglobin untuk mengikat O2
Protein kontraktil , untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin untuk kontraksi otot.
Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibody yang mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.
Toksin , merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.
Hormon merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh, misalnya hormon insulin, pada hewan hormon auksin dan gibberellins pada tumbuhan.
Protein structural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan tubuh organism hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk rambut dan bulu.



Sumber Protein

Berdasarkan sumbernya, protein ada dua macam yatu :

Protein hewani , yaitu protein yang berasal dari hewan contohnya daging, ikan, telur.
Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya kacang-kacangnya.
Vitamin

Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.

Ada 2 jenis vitamin :

Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).



Mineral dan Air

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.

Tiga fungsi mineral :

Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
Bahan dasar enzim dan protein.



2.1.3 Macam-Macam sumber Nutrisi yang perlu diperhatikan oleh pasien dengan penyakit jantung

Snacks dan makanan pencuci mulut

Buah-buahan dan es buah dapat dibuat snack dan makanan pencuci mulut yang baik. Keripik goring dan crackers tinggi lemak harus dihindari. Penukar yang sesuai meliputi melba toast, Ry Krips, graham crackers, bagels, English muufins dan sayuran. Sherbert, angel food cake, fruit flavored gelatin, kue-kue rendah lemak seperti ginger snaps, newton cookies dan kadang-kadang yogurt beku atau es susu rendah lemak dapat diterima. Cakes, pie, kue-kue yang terbuat dari putih telur, pengganti telur, susu skim, dan minyak tak jenuh dapat digunakan sekali-kali.

Makanan di luar/di restaurant

Hindari makan goring-gorengan, pada restaurant fast food, pilih dari salad bar atau makanan yang dibakar. Pesan makanan tanpa saus, mentega dan sour cream. Gunakan margarine daripada mentega dan gunakan hanya dalam jumlah kecil. Mintalah salad dressing disajikan disamping dan digunakan dalam jumlah terbatas. Hindari topping tinggi lemak seperti bacon, telur potong, dan keju,makanlah sedikit biji matahari dan zaitun.

Makanan yang menyenangkan.

Umumnya makanan yang menyenangkan tinggi lemak jenuh atau kolesterol. Salah satu cara mengatsai ini yaitu menyediakan terdahulu casseroles, roti dan makanan pencuci mulut rendah lemak, komposisi rendah kolesterol lalu bekukan untuk suatu acara ketika waktu penyiapan singkat. Saat ini beberapa pabrik sudah membuat makanan beku rendah lemak,rendah kalori.

Makanan tinggi serat.

Serat yang ‘’larut’’ termasuk pectin, permen karet dan beberapa hemiselulosa adalah agen hipokolesterolemik. Ini ditemui dalam oat bran, bar ley, leguminosa dan banyak buah-buahan dan sayuran. Serat yang ‘’ tidak larut’’ seperti selulose, dijumpai dalam wheat bran, tidak mempunyai efek seperti itu. Pemasukan serat makanan yang diinginkan adalah sekitar 25-30g/hari. Lampiran C memberikan daftar serat makanan yang terdapat dalam makanan.



2.2Management nutrisi untuk pasien dengan jantung koroner

2.2.1 Penatalaksanaan diet

Kenali kebutuhan untuk perubahan permanen dan gaya hidup untuk mengurangi resiko
Kurangi lemak dan kolesterol dalam diet
Tingkatkan pemasukan tinggi serat
Ambil langkah-langkah untuk menurunkan trigliserida (bila memungkinkan)
Capai dan pertahankan berat badan ideal
Lakukan olahraga aerobik secara teratur

2.2.2 Tujuan pemberian diet

Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung
Menurunkan BB bila penderita terlalu gemuk
Mencegah/menghilangkan penimbunan garam/air
Menurunkan kadar kolesterol LDL di bawah 130 mg/dl dan kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dl
Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
Menurunkan asupan kolesterol makanan
Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana

2.2.3 Syarat diet

Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut BB dan aktivitas fisik. Bila kegemukan, penurunan BB dapat dicapai dengan asupan energi yang rendah dan meningkatkan aktivitas fisik. Penurunan BB biasanya menghasilkan penurunan kadar trigliserida darah yang cepat.
Lemak sedang <30% dari kebutuhan energi total batas konsumsi lemak jenuh

< 10 % Diet Dislipidemia Tahap I
< 7 % Diet Dislipidemia Tahap II
<300 mg Diet Dislipidemia Tahap I
< 200 mg Diet Dislipidemia Tahap II

Untuk lemak tak jenuh ganda dan tunggal dianjurkan : 10 – 15 % dari kebutuhan energi total dengan kadar kolesterol dalam bahan makanan

Protein cukup, yaitu 10 – 20 % dari kebutuhan enrgi total
Karbohidrat sedang, yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan energi total
Serat tinggi, terutama serta larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk, beras merah, havermout dan kacang-kacangan
Vitamin dan mineral cukup
Jenis diet dan indikasi pemberian

Ada 2 jenis tipe diet :

Diet Dislipidemia Tahap I mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih tinggi
Diet Dislipidemia Tahap II, mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih rendah

Apabila pasien ternyata sudah sesuai dengan diet tahap I, maka langsung diberikan tahap II, bila tidak diet dimulai dengan Tahap II
Keberhasilan diet dimulai dengan mengukur kadar kolesterol darah setelah 3 bulan, perlu dinilai penerimaan dan kepatuhan pasien terhadap diet ini
Apabila tujuan pengobatan tidak tercapai pada waktu yang ditentukan, pasien perlu berkonsultasi lagi dengan dokter.



2.2.4 Ciri Khas Diet Pasien Jantung

2.2.4.1. Pembatasan natrium

Sumber-sumber natrium dalam makanan

Natrium merupakan unsur alami yang terdapat pada semua bahan pangan. Daging, ikan, susu dan telur mengandung lebih bnayak natrium daripada buah-buahan, sereal dan sayur mayor.
Natrium merupakan konstituen dalam garam dapur (natrium klorida) yang lazim digunakan untuk memasak dan disediakan dimeja makan sebagai penambah rasa. Natrium juga menjadi komponen beberapa bahan penyedap makanan dan aditif seperti bumbu masak (monosodium glutamat), soda kue (natrium bikarbonat). Unsur ini juga terdapat dalam bahan pengawet makanan seperti natrium benzoate dan natrium sulfit (sendawa).
Kandungan natrium dalam makanan semakin meningkat dengan diterapkannya berbagai cara pengawetan seperti menambah garam dalam pembuatan ikan asin, ebi, ham, lidah asap dan keju. Demikian pula, buah-buahan dan sayuran yang diasinkan, acar dan sayur yang disimpan dalam botol atau kaleng, berbagai jenis saus seperti taoco, saus tomat, sambal dan lain-lain.
Roti dan kue yang dikembangkan dengan soda kue atau natrium bikarbonat juga turut menambah konsumsi natrium bagi mereka yang memiliki kebiasaan makan roti atau kue sebagai camilan (snack).

2.2.4.2 Diet rendah garam

Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti yang digambarkan secara garis besaroleh contoh diet rendah garam dibawah ini sudah cukup memadai. Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan. Pada sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang tinggi.

Sebagian besar preparat diuretic akan menorong ekskresi kalium disamping ekskresi natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi klasium selama pengobatan dengan preparat diuretic diperlukan suplementasi unsur tersebut (misalnya dengan pemberian tablet kalium, seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCl).

Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal :

Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok the atau 2 gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
Dimeja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur atau pun bahan penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat dan lain-lain.
Konsumsi susu sapi harus dibatasi tidak boleh lebih dari 500 ml per hari. Kalau mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungan natriumnya sangat sedikit.
Makanan berikut ini harus dihindari :

Makanan asin : ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng, abon, korned, sardencis, dan sebagainya.

Berbagai penyedap dari aditif : garam dapur, bumbu masak, vetsin, soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi dan lain-lain.

Makanan camilan : roti, kue, biscuit dan lain-lain yang diolah dengan soda kue atau garam dapur.

Makanan nabati yang diasinkan : pindakas (mentega kacang), kacang asin, margari biasa dan lain-lain.

Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam dan lain-lain. Di took swalayan juga tersedia garam kalsium khusus diet (Slim and Fit) yang terutama mengandung kalsium klorida.

2.2.4.1 Diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas

Sejumlah penelitian yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai bagian dunia telah memperlihatkan bahwa kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu diantara sejumlah factor yang berkaitan dengan peningkatan inidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga behubuingan dengan konsumsi lemak jenuh dalam berbagai produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak takj jenuh yang terdapat didalam minyak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai, relative lebih sedikit.

Penurunan kadar kolesterol darah dimungkinkan dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewan. Makanan yang mengandung lemak mempunyai nilai kalori yang tinggi. Masulan kalori sehingga terjadi penurunan berat badan. Apabila keadaan obesitas tidak terdapat, ke dalam diet harus disertakan makanan ekstra yang mengandung hidratarang kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubuhi mentega.

Pada beberapa keadaan juga diperlukan pengurangan konsumsi kolesterol. Kolesterol ditemukan hganya pada lemak hewani. Beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya akan asam-asam lemak tak-jenuh ganda, memberikan efek yang menguntungkan dalam penurunan kadar kolesterol darah. (Contoh-contoh asam lemak omega-3 yag banyak terdapat dalam lemak ikan trout, hering, salmon dan lemutu).

Berikut ini Diet Rendah Kolesterol dan Lemak Terbatas (RKLT) :

Diet RKLT : kaya akan asam-asam lemak tak-jenuh dan rendah kolesterol.

Penggunaan susu skim atau susu kedelai untk menggantikan susu fullcream atau susu penuh (whole milk).
Mentega, margarine dan minyak goring yang lazim dipakai harus dihindari. Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai untuk menumis atau memeasak. Untuk keperluan makan roti dapat digunakan margarine khusus yang kaya akan asam lemak tak-jenuh. Contoh-contoh margarine ini adalah flora (Van dan Berghs). Golden Corn (Kraft Foods Ltd), remia (Remia Ltd, Holland) yang dapat dibeli di took swalayan.
(a) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam kampong dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayamn jangan dimakan).

(b) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya. Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang rendah, sedangkan minyak yang terdapat dalam jaringan ikan yang gemuk atau berdaging gelap sebagian besar mengandung lemak tak-jenuh.

(c) kuning atau merah telur, khususnya ayam negeri (broiler) mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya memilih telur ayam kampung dan jumlah merah telur yang dimakan tidak melampaui dua butir/minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.

(d) Keju seharusnya dihindari, kecuali cottage cheese yang dapat dimakan tanpa bebas.



BAB 3

PEMBAHASAN



3.1 Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai factor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah. Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang.

3.1.1 Nutrisi Preventif Hipertensi

Faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalah asteroklerosis yang didasari dengan konsumsi lemak berlebih, oleh karena untuk mencegah timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang berlebih disamping pemberian obat-obatan bilamana diperlukan.

Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul, terutama pada orang-orang yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada orang menjelang usia. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
Capai dan Pertahankan Berat Badan Ideal

Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,gajih).
Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin).
Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Pola makan sehat bertujuan untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan ideal, sehingga dianjurkan untuk menyeimbangkan asupan kalori dengan kebutuhan energi total dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi dan atau makanan yang kandungan gula dan lemaknya tinggi. Sehingga kebutuhan kalori harus dikurangi 500 – 1000 KKal/hari. Dianjurkan untuk meningkatkan penggunaan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan produk biji-bijian serta mengurangi bahan makanan hewani (daging merah), lemak atau minyak jenuh (mentega atau santan), karbohidrat murni (gula, tepungtepungan) dan yang mengandung alkohol. Dalam menjalankan diet rendah kalori, agar berhati-hati terjadinya kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Oleh karena itu, dianjurkan banyak makan sayuran dan buah-buahan

Capai dan Pertahankan Kadar Kolesterol

Asam lemak ini terdapat pada produk makanan jadi yang mengandung minyak tumbuhan yang terhidrogenasi sebagian seperti kue kering, kraker, makanan yang dipanggang dan digoreng. Minyak yang digunakan pada makanan yang digoreng di kebanyakan restoran kemungkinan mengandung asam lemak trans yang tinggi. Disamping itu juga harus menurunkan konsumsi bahan makanan tinggi kolesterol, peningkatan penggunaan serat untuk setiap gram dapat menurunkan kolesterol LDL rata-rata 2,2 mg/dl. Sehingga dianjurkan diet tinggi serat yang diperoleh dari sumber karbohidrat seperti nasi, jagung, ubi, gandum, kentang, talas, oat.

Pertahankan Tekanan Darah Normal

Asupan garam (Natrium Chlorida) dapat meningkatkan tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penurunan asupan natrium ± 1,8 gram/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik 4 mmHg dan diastolik 2 mmHg pada penderita hipertensi. Disarankan asupan garam < 6 gram sehari atau kurang dari 1 sendok teh penuh. Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi alkohol atau bahan makanan yang mengandung alkohol karena dapat meningkatkan tekanan darah. pemberian suplemen kalium dapat menurunkan tekanan darah. Dengan suplementasi diet kalium 60-120 mmol/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik 4,4 dan 2,5 mmHg pada penderita hipertensi dan 1,8 serta 1,0 mmHg pada orang normal.




Pembagian Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat(Gram) Urt
Pagi : Nasi Telor ayam/susu skim Tempe/tahu Sayuran Jam 10.00 : Buah Siang : Nasi Daging/ayam Tempe/tahu Sayuran Buah Minyak utk menggoreng Jam 16.00 : Buah Malam : Nasi Ikan Tempe/tahu Sayuran Buah Catatan :konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari 100 55/30 25 50 100 100 25 25 50 100 15 100 100 25 25 50 100 ¾ gls 1 btr/2 sdk mkn ½ ptg ½ gls 1 ptg bsr ¾ gls ½ ptg 1 ptg ½ gls 1 ptg bsr 1 sdm 1 ptg bsr ¾ gls ½ ptg ½ ptg ½ gls 1 ptg bsr



3.1.2 Nutrisi Kuratif Hipertensi

3.1.2.1 Penatalaksanaan Gizi

Tujuan dari penatalaksanaan gizi adalah untuk mempertahankan dan membuat tensi normal.

3.1.2.2 Intervensi dan pendidikan pasien

Intervensi dan pendidikan termasuk tindakan sebagai berikut:

Penentuan kebutuhan untuk mengubah diet dan cara hidup

Pasien harus berpatisipasi dalam penilaian pola diet pribadi dan olahraga, serta berat dan strategi dalam perencanaan perubhan yang permanen. Perubahan bertahap mungkin lebih berhasil daripda perubahan yang tiba-tiba.

Pengurangan pemasukan natrium

Pembatasan natrium dapat membantu menurunkan tekanan darah pada beberapa indivdu dengan hipertensi. Dokter biasanya menetukan kadar pembatsan natrium dengan melihat seberapa berat hipertensinya. Kotak di bawah ini menggambarkan tingkat pembatasan natrium. Pasien harus dianjurkan untuk memilih rasa lainnya untuk menurunkan garam setelah 3 bulan dengan diet pembatsan natrium.

Pembatasan natrium dapat pula diaplikasikan dengan penggunaan bumbu-bumbu rendah natrium. Daun-daunan dan bumbu (kecuali yang tinggi natium spt : biji seledri, bawang putih, bawang merah atau garam seledri) dan aroma seperti juz lemon dapat digunakan sebagai pengganti garam

The american Health association memberikan resep-resep makanan rendah natrium termasuk untuk campuran bumbu yang digunakan sebagai pengganti natrium. Garam pengganti biasanya mengandung kalium klorida daripada natrium klorida. Hal ini merupakan resep dokter apabila pasien tidak mengalami gangguan ginjal.


Makanan yang harus dihindari pada diet pembatasan natrium
Pembatasan Ringan ( 2-3g/hari ) Jangan gunakan : - Garam di meja ( gunakan sedikit garam pada waktu masak; 1sdt garam = 2300mg natrium ) - Makanan yang diasap, atau diawetkan atau diawetkan dengan garam seperti ikan asin, ham, bacon, sosis, cold cuts, kornet sapi , kosher meats, sauerkraut, minyak zaitun. - Makanan snack asin, seperti chips, pretzel, popcorn, crackers, kacang. - Bumbu-bumbu seperti bawang, bawang putih dan garam seledri dan monosodium glutamate, boulin, pelunak daging, saus seperti saus tomat, mustard, relishes, kecap Worcestershire sause dan acar. - Keju dan kacang. Pembatasan sedang/moderat ( 1g/hari ) Jangan gunakan : - Garam pada masakan dan dikonsumsi tanpa olahan - Semua makanan yang sudah dilarang pada “Pembatasan Ringan”
Pembatasan Sedang/Moderat (1 g/hari) Jangan gunakan: - Makanan kaleng seperti daging, ikan, sayuran, jus buah (kecuali rendah natrium) - Makanan yang dibekukan seperti ikan fillet - Lebih dari satu sajian per hari - Buttermilk - Roti - Sereal kering - Instant oatmeal dan bubur jagung - Kerang (kecuali tiram) - Mentega dan margarin, salas dressing dan mayonaise - Baking Powder - Air yang diberi obat untuk melunakkan air - Air botolan (kevuali diinformasikan rendah natrium) - Soft drink biasa atau diet (kevuali diberi keterangan rendah natrium)
Pembatasan Keras (0,5 g/hari) Jangan gunakan: - Semua makanan yang tercantum pada pembatasan ringan dan sedang - Lebih dari 2 gelas susu per hari - Makanan komersial yang terbuat dari susu
Perlu Diperhatikan bahwa : Konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.



Diet kosher

Daging kosher mengandung 2-3 kali lebih banyak mengandung natrium lebih banyak daripada yang bukan dagin kosher. Daging kosher adalah daging yang direndam dengan air bersih mengalir (air ledeng) selama 1 jam, lalu dibuang airnya dan dimasak. Pengolahan Daging ini efektif untuk menurunkan kandungan natrium.

Hindari minum alkohol

Minum alkohl dapat meningkatkan tekanan darah

Tingkatkan pemasukan kalium

Memasukkan kalium tinggi (4,5-7 g atau 120-175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah. Ini juga membantu mengganti kehilangan kalium akibat penggunaan diuretik. Buah-buahan dan sayuran segar biasanya tinggi kalium dan rendah natrium. Kadar kalium pada beberapa makanan yang umum digunakan adalah : apel mentah dan lain sebagainya.

Tingkatkan pemasukan kalsium

Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.

3.2 Penyakit Jantung Koroner

Jantung koroner merupakan salah satu penyakit pembunuh yang paling ditakuti di seluruh dunia. Biasanya penyakit ini dialami oleh orang berusia produktif dan menyerang secara mendadak hingga menimbulkan kematian.

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi bila ada timbunan (plak) yang mengandung lipoprotein, kolesterol, sisa-sisa jaringan, dan terbentuknya kalsium pada intima, atau permukaan bagian dalam pembuluh darah. Plak ini membuat intima menjadi kasar, dan trombosis tertarik ke daerah yang kasar, membentuk gumpalan. Bila plak cukup besar untuk menyumbat aliran darah, jaringan akan kekurangan oksigen dan zat gizi sehingga menimbulkan daerah infark. PJK menunjukkan gejala bila terjadi infark miokard (MI) atau bila terjadi iskemia miokard seperti angina pektoris.

Kolesterol serum dibawa oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasikan menurut densitasnya. Lipoprotein dalam urutan densitas yang meningkat adalah: kilomokron, VLDL (very low density lipoprotein), LDL(low density lipoprotein), dan HDL (high density lipopropotein). LDL membawa hampir semua kolesterol dan merupakan yang paling aterogenik. HDL menurunkan risiko dari PJK dengan memindahkan kolesterol dari jaringan ke hati, tempat kolesterol dimetabolisme dan diekskresikan. Orang dewasa dapat diklasifikasikan sebagai berisiko PJK berdasarkan jumlah total dan kadar kolesterol LDLnya.

Faktor risiko bagi penyakit jantung koroner:

jenis kelamin pria
PJK pada orang tua atau keluarga sebelum umur 55 tahun
merokok lebih dari 10 batang per hari
hipertensi
konsentrasi HDL di bawah 35mg/dl
diabetes melitus
riwayat penyakit serebrovaskuler atau vaskuler perifer
kelebihan berat badan lebih dari 30%



Tabel 1 Klasifikasi kadar kolesterol serum


Klasifikasi Kolesterol serum (mg/dl)
Kolesterol total Diinginkan Batas-tinggi Tinggi Kolesterol LDL* Diinginkan Batas-risiko tinggi Resiko tinggi <200 200-239 >240 <130 130-159 >160

*Kolesterol LDL dapat dihitung dengan rumus :

Kolesterol LDL = kolesterol total – kolesterol HDL – (trigliserida/5)

3.2.1 Nutrisi Preventif Penyakit Jantung Koroner

Untuk mencegah terjadinya Jantung koroner, para penderita kolesterol darah yang tinggi harus melakukan terapi diet untuk menjaga kestabilan kolesterol, seperti tabel berikut:

Tabel 2 Terapi diet untuk kolesterol darah yang tinggi


Zat gizi Konsumsi yang Dianjurkan
Diet Tahap Pertama Diet Tahap Kedua
Lemak total Asam lemak jenuh Asam lemak polyunsaturated Asam lemak monounsaturated Karbohidrat Protein Kolesterol Kalori total Kurang dari 30% dari Kalori Total Kurang dari 10% kalori total Kurang dari 7% kalori total Sampai 10% kalori total 10-15% kalori total 50-60% kalori total 10-20% kalori total Kurang dari 300mg/hari Kurang dari 200mg/hari Sampai mencapai dan mempertahankan berat yang diinginkan

3.2.2 Nutrisi Kuratif Penyakit Jantung Koroner

Modifikasi diet merupakan bagian pengobatan untuk semua individu dengan PJK, karena pengurangan pemasukan lemak jenuh dan kolesterol membantu mengurangi kolesterol serum. Pada kasus-kasus berat, terapi obat-obatan mungkin diperlukan. Obat-obatan yang umum digunakan adalah asam empedu sekuestrans kolestiramin dan kolestipol; asam nikotinat, yang menurunkan total kolesterol dan LDL serta trigliserida; inhibitor sintesis kolesterol, seperti lovastatin; turunan asam fibrat seperti gemfibrozil dan klofibrat, yang menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL; dan prubocol, yang menurunkan kolesterol LDL dan juga kolesterol HDL.

3.2.2.1 Penatalaksanaan Gizi

Tujuan penatalaksanaan gizi adalah untuk menurunkan risiko PJK pada orang dewasa dengan kadar LDL kolesterol tinggi dengan:

Menurunkan kadar kolesterol LDL di bawah 130mg/dl pada individu dengan PJK definitif atau dua fktor risiko tinggi kolesterol LDL.
Menurunkan kadar kolesterol LDL di bawah 160mg/dl pada individu yang tidak mempunyai PJK definitif ataupun dua faktor risiko PJK selain tingkat risiko tinggi kolesterol LDL.

Penurunan pemasukan lemak jenuh dan kolesterol, bersamaan dengan penurunan berat badan jika individu terebut mempunyai kelebihan berat, adalah cara untuk mencapai tujuan ini. Walaupun pemantauan kadar kolesterol pada anak-anak juga diperlukan tetapi tujuan khusus bagi mereka belum lagi dipublikasikan.

3.2.2.2 Intervensi dan pendidikan pasien

Mengenali kebutuhan untuk perubahan permanent pada diet dan gaya hidup untuk mengurangi risiko

Perubahan diet dan gaya hidup yang permanen termasuk pencapaian pegaturan berat badan, penurunan lemak dan kolesterol diet, tidak merokok, dan mengembangkan cara-cara membangun dalam menghadapi stress. Perubahan ini mungkin lebih dapat diterima dan kurang mengecewakan jika pasien dikonsultasikan untuk membuat perubahan secara perlahan. Mislnya, mereka dapat dituntu untuk memilih satu atau dua kebiasaan, seperti merokok atau makan daging 250gram setiap hari, dan membuat rencana untuk mengubahnya. Ketika perubahan awal ini dibuat, pasien dapat memilih beberapa kebiasaan lainnya untuk dikerjakan.

Mengurangi lemak dan kolesterol dalam diet

National Cholesterol Education Program (suatu badan di Amerika Serikat) telah mengkampanyekan bahwa individu dengan kolesterol LDL lebih besar dari atau sama dengan 160mg/dl dan mereka dengan batas-risiko tinggi kolesterol LDL yang juga memiliki PJK definitive atau dua faktor risiko lainnya harus mendapat terapi diet intensif. Program diet dua tahap untuk mengurangi pemasukan lemak jenuh dan kolesterol telah dikembangan. Pemasukan lemak total juga dibatasi untuk membantu menurunkan berat badan. Pada awalnya, pasien mendapat konseling tentang Tahap Pertama, yang mengurangi sumber-sumber paling umum dan sangat nyata dari asam lemak jenuh dan kolesterol dalam diet dan dapat dilaksanakan tanpa perubahan drastis pada diet dan gaya hidup untuk hampir seluruh pasien. Jika, setelah melaksakan diet tersebut selama tiga bulan, pasien tidak berhasil daam menurunkan kolesterol LDL ke kadar yang diinginkan, dia boleh dipindah ke Diet Tahap Dua. Sementara dokter dan perawat dapat sering menyediakan pendidikan tentng Diet Tahap Pertama, pengiriman konsul ke ahli gizi sangat berharga bagi pasien yang mempunyai kesulitan dalam mempertahankan dietnya atau mendapat respons diet yang mengecewakan. Bantun ahli gizi terutama diperlukan oleh pasien yang berpindah ke Diet Tahap Kedua.

Pendidikan diet harus menekankan fakta bahwa perubahan tidak harus berkibat pada makanan yang sangat ketat atau tidak enak dimakan. Makanan yang enak dan menarik dapat disiapkan dalam pedoman yang telah ditetapkan. Tabel 3 menggariskan modifikasi Diet Tahap Pertama yang digunakan untuk pendidikan diberikan di bawah ini. American Heart Association telah menerbitkan manual rinci bagi pasien yang memerlukan pedoman khusus terhadap Diet Tahap Pertama dan Kedua.

Informasi khusus tentang setiap kelompok makanan

Daging: Tidak lebih dari 150g daging tanpa lemak, ayam, kalkun, dan ikan setiap harinya. Sajian 75g daging kira-kira sebesar dek kartu bridge. Potong dan buang semua bentuk lemak yang terlihat sebelum memasaknya, kemudian tuang dan buang semua lemak yang meleleh setelah dagingnya matang. Kulit dan semua lemak yang terdapat di antara jaringan daging ayam harus dibuang sebelum dimasak. Bagian anggota daging, termasuk otak, hati, jantung, daging kelenjar perut dan kerongkongan adalah bagian yang kaya akan kolesterol dan karenanya harus dihindari. Daging olahan seperti hot dog dan sosis kaya akan lemak dan harus dihindari. Udang secara relatif kaya akan kolesterol tetapi rendah lemak dan dapat dimakan sesekali.

Beberapa jenis ikan (misal: salmon, sardine, tuna/tongkol, dn ikan pedang) adalah sumber dari asam lemak “omega 3” yang baik. Asam-asam lemak ini telah dilaporkan dapat menurunkan trigeliserida serum dan menghambat penggumpalan trombosit dan peradangan, yang mempunyai kontribusi terhadap PJK, walaupun mereka tidak mempuyai pengaruh terhadap kolesterol LDL. Tidak ada bukti bahwa suplemen minyak ikan mempunyai nilai dalam menurunkan risiko PJK. Walaupun demikian, pada studi epidemiologi, konsumsi ikan yang sering, apakah itu jenis yang kaya akan asam lemak omega 3 ataupun bukan, berkaitan dengan penurunan risiko PJK.

Untuk menghindari sajian tampaknya kurang banyak dan untuk menekankan pentingnya pergesaran perencanaan makanan sekitar daging, kombinasikan sejumlah kecil daging dengan sejumlah besar nasi, pasta, atau sayuran untuk memenuhkan sajian. Kacang-kacangan kering dan kapri dan tahu rendah lemak dan tinggi protein, dan bebas kolesterol dan dapat digunakan untuk menggantikan daging.

Bahan olahan dari susu: Sedikitnya dua sajian susu skim atau ekuivalennya setiap hari. Lemak susu pada umumnya jenuh, dan karena itu bahan olahan dari susu harus direkomendasikan dibuat dari susu skim. Keju alami dan olahan pada umumnya kaya akan lemak. Keju cottage yang rendah atau bebas lemak yang terbuat dari susu skim, keju sintetik yang dibuat dari minyak nabati merupakan pilihan yang baik. Keju cottage rendah lemak atau yogurt dapat disubstitusikan ke sour cream untuk saos celupan camilan dan kuah salad atau pada kentang.
Telur: Batasi kuning telur sampai tiga per minggu pada Diet Tahap Pertama dan satu per minggu pada Diet Tahap Kedua. Kuning telur kaya akan lemak dan kolesterol. Putih telur bebas lemak dan kolesterol dan dapat sering digunakan. Pengganti telur bebas kolesterol juga telah tersedia.
Buah-buahan dan sayuran: Gunakan secara bebas. Buah-buahan dan sayuran memberikan warna, tekstur, vitamin, mineral, dan serat dan harus digunakan sebagai bagian dari makanan setiap bersantap. Bahan nabati tidak mengandung kolesterol, dan hampir semua buah-buahan dan sayuran rendah lemak. Terkecuali buah alpukat dan zaitun, yang didiskusikan pada lemak dan minyak. Gorengan atau penambahan mentega, krim, atau saos keju meningkatkan kandungan lemak buah-buahan dan sayuran sampai kadar yang tidak diinginkan.
Sereal dan roti: Tingkatkan penggunaannya untuk menggantikan daging dalam diet. Roti dan sereal merupakan sumber yang baik dari vitamin, mineral dan biji-bijian utuh (whole grain) juga menyediakan serat. Walaupun demikian roti-rotian yang dijual dan bahkan beberapa sereal sering tinggi lemak. Selain itu pisang dan buah lainnya atau roti kacang, roti jagung, pancakes, dan waffles mengandung sejumlah telur yang bermakna. Bahan yang dibuat di rumah dengan putih telur atau pengganti telur dan lemak ataupun minyak dapat diberikan.
Lemak dan minyak: Batasi sampai 6-8 sendok teh per hari. Lemak dan minyak yang tinggi akan lemak jenuh dan/atau kolesterol harus sebanyak mungkin dihindari. Mentega dan lemak hewan lainnya kaya akan lemak jenuh dan kolesterol. Lemak nabati bebas kolesterol, kecuali minyak kelapa, kelapa sawit, dan minyak tempurung kelapa sawit tinggi lemak jenuh. Minyak ini sering digunakan dalam roti-rotian dan makanan olahan.

Lemak “tak jenuh” adalah lemak yang mengandung satu (monounsaturated) atau lebih (polyunsaturated) ikatan rangkap. Lemak ini tidak meningkatkan kolesterol darah, tetapi mereka tinggi kalori dan rendah dalam zat gizi lainnya. Margarin yang dibuat dari lemak tidak jenuh lebih disenangi daripada mentega. Walaupun demikian, baik margarin maupun shortening sebagian dihidrogenisasi dan karenanya mengandung asam lemak trans, yang tidak terjadi secara alami dan tidak boleh dimakan berlebihan (pada Diet Tahap Pertama, shortening harus dihindari sama sekali).

Hampir semua biji-biijian dan kacang-kacangan mengandung lemak tidak jenuh, tetapi mereka tinggi dalam kandungan lemak sehingga membuatnya tinggi kalori. Jadi satu sendok makan kacang-kacangan atau 2 sendok teh keju kacang (peanut butter) ekuivalen dengan satu sendok teh lemak. Makanan lain yang ekuivalen dengan 1 sendok teh lemak adalah: 1 sendok makan salad dressing yang regular, 2 sendok teh mayonnaise atau margarin diet, 5 buah zaitun besar atau 10 buah zaitun kecil, dan seperdelapan alpukat yang besarnya sedang.

Metode Mengolah Masakan

Metode memasak yang menambah sedikit atau tanpa lemak ini lebih disenangi. Mengukus, membakar, merebus, menggoreng pada wajan tidak lengket, memasak dengan microwave, atau tumis dengan sedikit minyak, semuanya dapat diterima. Sup, rebusan, dan kuah daging harus disiapkan Terlebih dahulu sehingga dapat diinginkan setelah masak, dan lemak yang mengapung dapat diangkat dan dibuang.

Ambil langkah-langkah untuk menurunkan kolesterol
Hipertriseridemia ( jika memungkinkan )

Hipertrigliseridema dapat didefinisikan sebagai kadar trigliserida puasa plasma lebih besar dari 500mg/dl. Kadar batas hipertrigliseridema antara 250-500mg/dl. Walupun hipertrigliseridemia telah ditemui mempunyai hubungan positif dengan penyakit jantung koroner namun tidak setinggi factor lain dalam memprediksi PJK. Walaupun demikian kadar trigliserida yang sangat tinggi dikaitkan dengan nyeri abdomen dan pancreatitis dengan morbiditas dan bahkan mortalitas yang bermakna.

Penurunan berat dan peningkatan aktifitas fisik akan membantu memperbaiki hipertrigliseridemia perbatasan. Diet langkah pertamam dapat digunakan untuk mengurangi pemasukan lemak sampai 30% kalori total, yang membantu penurunana berat badan. Pembatsan minum alcohol juga membantu menurunkan kadar serum trigliserida.

Untuk individu dengan kadar trigliserida yang lebih tinggi, terutama bila lebih besar dari 1000mg/fl, diet rendah lemak ( 10-20% ) akan membantu menurunkan risiko pancreatitis. Pada pasien diabetes, pengontrolan yang baik akan glisemia biasanya dapat menurunkan hipertrigliseridemia. Menghindari minum minuman beralkohol juga akan menguntungkan.

Lakukan olahraga yang teratur

Kadar HDL sering meningkatkan dengan olahraga yang teratur dan olahraga merupakan alat untuk membantu program penurunan berat badan. Individu dengan riwayat PJK dan mereka yang berusia lebih dari 40 tahun memerlukan evaluasi dokter sebelum memulai program olahraga.

Buat fasilitas untuk henti jantung pada pasien dengan infark miokard akut.

Jika pasien PJK mengalami infark miokard ( IM ), usaha dilakukan untuk menghindari stress pada jantung sebanyak mungkin selama periode penyembuhan awal. Biasanya, diet rendah kalori ( 1200-1500 ) dengan porsi kecil digunakan untuk menghindari kebutuhan metabolism akibat porsi yang lebih besar. Diet harus rendah lemak jenuh dan kolesterol dan biasanya rendah garam untuk mengontrol kecenderungan edema dan terjadinya gagal jantung kongestif. Makanan dengan temperature ekstrem biasanya harus dihindari. Penelitian terbaru menyatakan bahwa pasien dapat menertima cairan dingin ( air es ) dengan baik, tapi pasien dengan yang sedang dipasang EKG menglami perubahan setelah minum air es.



3.3 Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung Kongestif terjadi akibat menurunnya efisiensi miocard yang disebabkan oleh infark miokard, penyakit katub jantung, hipertensi, defisiensi tiamin dan kondisi lainnya. Laju darah menurun dengan gangguan eksresi natrium dan air. Sering sebagai akibatnya adalah edema perifer dan edema paru dan asites.

3.3.1 Nutrisi Preventif

.......................................

3.3.2 Nutrisi Kuratif

Pengurangan natrium pada diet untuk mengurangi retensi cairan
Jumlah natrium yang diijinkan berkisar 45-70 mg/kg/hari pada bayi, dan 2 g untuk orang dewasa. Kotak pembatasan natrium memberikan petunjuk untuk mencapai batasan natrium. Biasanya dibutuhkan untuk jangka panjang, sehingga pasien dan keluarga nya perlu endapatkan instruksi tentang pembatasa natrium
Pengurangan untuk pemasukan cairan untuk membantu mengurangi volume peredaran darah
Jumlah cairan yang dianjurkan berkisar 80-160 ml/kg/hari pada bayi dan 1,5-2 liter perhari untuk orang dewasa. Ini termasuk makanan yang berasal dari makanan serta cairan yangdiberikan bersama obat. Beberapa makanan padat pada suhu ruangan dan cair pada suhu tubuh. Gelatin dapat dihitung 100% air, es krim 33% air, es buah da sherbet 50% dan custard 75 %. Zat-zat gizi bila mungkin harus dienuhi dalam volume kecil. Bila perlu diberikan makanan parenteral, 20% emulsi lemak (2kkal/ml) dapat digunakan sebagai sumber lemak.
Tingkatkan pemasukan kalium menjadi 4,-7 g/hari, kecuali bila ada gangguan ginjal
Diuretik meningkatka kehilangan kalium dan terjadi hipokalemia sebagai predisposisi dari toksisitas digitalis.
Bagi makanan yang akan dimakan dalam sehari dalam bentuk porsi kecil
Bagi pasien jantung dengan sesak napas, makan dalam 5-6 porsi kecil sehari lebih dapat diterima dengan baik daripada 3 porsi besar sehari.

3.4 Trombosis Vena dalam

Trombosis vena dalam adalah suatu keadaan terjadinya gumpalan darah (trombus) pada pembuluh darah balik (vena) dalam di daerah tungkai bawah.
Trombus yang terbentuk di tungkai bawah tersebut dapat lepas dari tempatnya dan berjalan mengikuti aliran darah, disebut dengan emboli. Emboli yang terbentuk dapat mengikuti aliran darah hingga ke jantung dan paru. Biasanya emboli tersebut akan menyumbat di salah satu atau lebih pembuluh darah paru, menimbulkan suatu keadaan yang disebut dengan embolisme paru.

Tingkat keparahan dari embolisme paru tergantung dari jumlah dan ukuran dari emboli tersebut. Jika ukuran dari emboli kecil, maka akan terjadi penyumbatan pada pembuluh darah paru yang kecil, sehingga menyebabkan kematian jaringan paru (pulmonary infarction). Namun jika ukuran emboli besar maka dapat terjadi penyumbatan pada sebagian atau seluruh darah dari jantung kanan ke paru, sehingga menyebabkan kematian.



a. Nutrisi Preventif Trombosis Vena Dalam

( sama dengan penatalaksanaan di atas )

b. Nutrisi Kuratif Trombosis Vena Dalam

Selain terapi di atas, trombosis vena dalam juga dapat diatasi dengan terapi komplemen dan alternatif. Salah satu pengobatan komplemen dan alternatif yang efektif dan aman untuk trombosis vena dalam adalah dengan nattokinase.

Nattokinase adalah salah satu jenis pangan fungsional yang dibuat dari natto, suatu makanan hasil dari fermentasi kedelai dengan bantuan bakteri Bacillus subtilis natto. Natto merupakan makanan populer di Jepang, dan sudah dikonsumsi selama lebih dari 1000 tahun. Dari suatu penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hiroyuki Sumi dari Department of Physiology, Miyazaki Medical College, Jepang, ternyata lendir dari natto mengandung enzim nattokinase, yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh secara natural untuk memecah bekuan darah.



DAFTAR PUSTAKA



http://www.fortunestar.co.id/penyakit-kardiovaskular/53-kanker-vena-dalam.html

ilmu gizi dan diet: Hubungannya dengan Penyakit-penyakit untuk Perawat dan Dokter.. mary e.beck.. “Nutrition and Dietetics for nurses”..2000.. yogyakarta:yayasan essentia medica... editor: kristiani

terapi diet dan nutrisi.. pocket guide to nutrition and diet therapy.. mary courtney moore.. editor: melfiawati.. alih bahasa: liniyanti d. Oswari.. 1997.. jakarta:hipokrates
Description: NUTRISI PASIEN JANTUNG Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: NUTRISI PASIEN JANTUNG

No comments:

Post a Comment