KTI Gambaran Penilaian Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, pada dasarnya adalah
organisasi pelayanan umum. Oleh karenanya rumah sakit perlu memiliki
kinerja profesional yang baik sesuai dengan harapan pasien. Selain
memberikan pelayanan medis yang profesional. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 kesehatan mencantumkan bahwa tenaga
kesehatan harus memenuhi ketentuan kode etik, standar, hak pengguna
pelayanan kesehatan, standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
Kinerja
pelayanan kesehatan rumah sakit yakni kinerja perawat dapat dinilai
dari segi kompetensi teknis petugas yang berhubungan dengan bagaimana
standr pelayanan keperawatan yang telah ditetapkan. Segi hubungan
manusia yang berkaitan dengan interaksi antara petugas kesehatan dengan
pasien dengan cara menanamkan kepercayaan dan kredibilitas. Pasien
merupakan pengguna jasa rumah sakit mempunyai hak untuk menilai kinerja
pelayanan keperawatan tersebut. Semakin baik penilaian pasien, akan
semakin baik pula kualitas pelayanan keperawatan rumah sakit tersebut.
(Sabarguna. 2004).
Kualitas
kinerja keperawatan suatu rumah sakit dinilai dari kepuasan pasien yang
sedang atau pernah dirawat yang merupakan ungkapan rasa lega atau
senang karena harapan tentang suatu kebutuhan pasien terpenuhi oleh
kinerja pelayanan keperawatan yang bila diuraikan berarti kepuasan
terhadap kenyamanan, kecepatan, pelayanan, keramahan dan perhatian.
Sementara rasa puas sendiri mempunyai nilai yang relatif tergantung dari
masing-masing individu. (Wijaya. 2008).
Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan berbagai macam faktor yang mempengaruhi
yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan, beban kerja, pelatihan dan masa
kerja.
Hal
ini dikarenakan bahwa banyaknya perawata melaksanakan asuhan
keperawatan memiliki pendidikan, motivasi kerja, beban kerja dan
pelatihan yang mendukung terciptanya kinerja mengalami masalah dalam
aplikasi di lapangan berupa keterlambatan atau banyaknya proses
pengisian asuhan keperawatan yang tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan pihak rumah sakit.
Padahal,
keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam
menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki
keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai profesi
keperawatan mempunyai otonomi dan kewenangan dan tanggung jawab dalam
tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya, kemudian juga
berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan keperawatan
pada individu, kelompok atau masyarakat.
Asuhan
keperawatan itu sendiri merupakan suatu proses dalam praktek
keperawatanyang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan keperawatan, dengan metodologi proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan, dilandasi etika keperawatan dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Praktek keperawatan juga
merupakan tindakan mandiri, perawat profesional melalui kerjsama
berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikn asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.
Berdasarkan
penggunaan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan, maka
keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi yang sejajar dengan profesi
dokter, apoteker, dokter gigi dan lain-lain. Dengan demikian keperawatan
dapat dikatakan sebagai profesi karena memiliki landasan ilmu
pengetahuan yang jelas dan memiliki kode etik profesi. (A. Aziz Alimul
Hidayat. 2007).
Rumah
Sakit Daerah Wonogiri sebagai rumah sakit pemerintah berkontribusi pada
peningkatan keperawatan melalui penyediaan pelayanan medis maupun non
medis yang berkualitas. Menurut survey, rumah sakit tersebut telah
melakukan penilaian kinerja keperawatan dari sudut pandang pasien.
Penelitian mendapatkan hasil kinerja pelayanan kepada pasien sebanyak
21,28% pasien menjawab kurang. Kinerja pelayanan perawat masih cukup
pada kategori keramahan dimana sebanyak 22,64% menjawab kurang dan
cukup. Kinerja pelayanan makanan secara keseluruhan mendapatkan nilai
cukup karena terdapat 47,74% pasien menjawab cukup. (RSUD Wonogiri.
2004).
Bertitik
pada uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang ”Gambaran Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit Umum ......................... Medan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan permasalahan
penelitian yaitu ”Bagaimana Gambaran Penilaian Kinerja Perawat Dalam
Memberikan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
.....................................
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk
mengetahui bagaimana gambaran kinerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan di Rumah Sakit Umum .....................................
Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat pada tahap pengkajian keperawatan.
2. Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat pada tahap diagnosis keperawatan.
3. Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat pada tahap perencanaan keperawatan.
4. Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat pada tahap implementasi keperawatan.
5. Untuk mengetahui gambaran kinerja perawat pada tahap evaluasi keperawatan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Peneliti
akan memberikan pengalaman awal dalam melakukan dan menyusun KTI (Karya
Tulis Ilmiah) yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan peneliti
khususnya tentang melaksanakan asuhan keperawatan yang profesional dalam
menunjang peningkatan kinerja perawat.
1.4.2 Hasil penelitian diharapkan berguna bagi perawat dan pasien dalam menerapkan asuhan keperawatan yang professional.
1.4.3 Sebagai bahan bagi mahasiswa-mahasiswi keperawatan unutk melakukan penelitian lebih lanjut.
Memberikan
masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan bacaan di
perpustakaan Akademi Keperawatan ........................
No comments:
Post a Comment