Wednesday, October 31, 2012

Keperawatan kesehatan jiwa komunitas


BAB II
LANDASAN TEORITIS

Upaya pokok puskesmas

  1. Pengertian
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat perkembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. ( Depkes RI, 1991)

  1. Fungsi pokok puskesmas
1.    Sebagai fungsi pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
2.    Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3.    Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya

  1. Upaya kesehatan jiwa
1.    Pengertian
Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah usaha kesehatan jiwa yang di laksanakan di tingkat puskesmassecara khusus atau terintergrasi dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya, yang di laksanakan dengan tenaga kesehatan puskesmas dengan dukungan peran serta masyarakat baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas yang di tunjukan individu, keluarga, masyarakat dan terutama di ajukan padamasyarakat berpenghasilan rendah, khususnyan kelompok rawan tanpa mengabaikan kelompok lainnya, dengan menggunakan teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarkat setempat.

Dalam hal ini puskesmas diharapkan :
    1. Menangani gangguan jiwa baik yang akut maupun kronik yang dapat terjadi pada setiap manusia maupunkelompok masyarakat hinnga dapat menurunkan angka kesakitan pasien gangguan jiwa
    2.  Menangani ganguan jiwa dari setiap kelompok umur dari mulai anak, remaja, dewasa dan usia lanjut dengan memanfaatkan azas-azas kesehatan jiwa
    3. Menilai lebih sensitive dan waspada terhadap kemungkinan terlibatnya emosional pada keluhan- keluhan atau gejala yang di tunjukan pasien sewaktu berobat
    4. Memberikan penyuluhan hingga masyarakat dapat memanfaatkan azas dasar kasehatan jiwa dalam hidupnya

2.    Tujuan
a.    Tujuan umum
Tercapainya kesehatan jiwa yang optimal bagi seluruh masyarakat.
b. Tujuan khusus
Bila mungkin manurunkan atau mempertahankan angka – angka yang telah di peroleh sesuai dengan survey epidemiologi gangguan jiwa.

3.    Kegiatan
a.    Pelayanan kesehatan jiwa
1)    pelayanan kesehatan jiwa
2)    kegiatan khusus
3)    untuk menentukan diagnosa gangguan jiwa dari seorang pasien maka hal yang penting harus dalakukan adalah :
a)    anamnesa
b)    pemerikdaan fisik
c)    pemeriksaan labolatorium
d)    pengobatan
b.    Peran serta masyarakat
kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengembangan kesehatan jiwa setempat dalam rangka menciptakan kemandirian masyarakat dalam memerihara kesehatan jiwa


4.    Pengembangan
Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah suatu uatu upaya dengan memanfaatkan data yang ada yaitu di dapat dari penelitian atau survey

5.    Sistem pencatatan dan pelaporan
  1. Pengertian sehat sakit menurut keperawatann jiwa

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental yang sejahtra yang memungkinkan hidup harmonis dan produktf sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan cirri menyadari sepenunya kemampuan dirinya, mampu manghadapi stress kehidupan yang wajar mampu bekerja produtif dan memenuhi kebutuhan hidunya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidupnya dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, memerima apa yang ada pada dirinya dan merasa nyaman bersama dengan orang lain.

Ciri – ciri sehat jiwa :
1.    bersikap positif terhadap diri sendiri
2.    mampu tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri
3.    mampu mengatasi setres atau perubahan pada dirinya
4.    bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan yang di ambil
5.    mempunyai persepsi yang realistis dan menghargai perasaan serta sikap orang lain
6.    mampu menyesiaukan diri dengan linhkungan

Masalah psikososial yaitu setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersikap psikologis atau pun social yang mempunyai pengaruh timbale balik dan dianggap berpotensi cukup besar sebagai factor penyebab terjadinya gangguan jiwa ( gangguan kesahatan) secara nyata, atau sebauiknya masalah kesehatan jiwa yang berdampak pada lingkungan social

Ciri – cirri masalah psikososial adalah :
1.    Cemas dan khawatir bwrlwbihan, takut
2.    mudah tersinggung,
3.    sulit konsentrasi
4.    bersifat ragu – ragu atau merasa rendah diri
5.    merasa kecewa
6.    pemarah dan agresif
7.    reaksi fisik seperta : jantung berdebar, otot tegang
8.    sakit kepala


Gangguan jiwa yaitu suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa yang menimbulkann penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melsksanakan peran social

Ciri – ciri gangguan jiwa :
1.    marah tanpa sebab
2.    mengurunga diri
3.    tidak mengenali orang
4.    bicara kacau
5.    bicara sendiri
6.    tidak mampu merawat diri


Kesehatan jiwa berada pada rentan sehat sakit yang dapat di gambarkan sebagai berikut : 

Kesehatan jiwa berada pada rentang sehat-sakit yang dapat 
digambarkan sebagai berikut :

                                             Rentang sehat – sakit jiwa

           
         Respons Adaptif                                             Respons Maladaptif

       Sehat Jiwa          Masalah Psikososial             Gangguan Jiwa
  



Pikiran logis
Pikiran kadang  menyimpang
Waham

Persepsi akurat
Ilusi
Halusinasi

Emosi konsisten
Reaksi emosional
Ketidakmampuan mengendalikan  emosi


Perilaku sesuai
Perilaku kadang  tidak sesuai
Kekacauan perilaku
Hubungan sosial memuaskan
Menarik diri
Isolasi sosial

E.   Keperawatan kesehatan jiwa komunitas


1.    Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik dan paripurna  berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentan terhadap stress dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan.

2.    Pelayanan keperawatan yang komprehensif adalah pelayanan yang difokuskan pada pencegahan primer pada anggota masyarakat yang sehat jiwa, pencegahan sekunder pada anggota masyarakat yang mengalami masalah psikososial dan gangguan jiwa dan pencegahan tersier pada pasien gangguan jiwa dengan proses pemulihan.

3.    Pelayanan keperawatan yang holistik adalah pelayanan yang difokuskan pada aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual
a.    Aspek fisik dikaitkan dengan kehilangan organ tubuh yang dialami anggota masyarakat akibat bencana yang memerlukan pelayanan dalam rangka adaptasi mereka terhadap kondisi fisiknya
b.    Aspek psikologis dikaitkan dengan berbagai masalah psikologis yang dialami masyarakat  seperti ketakutan, trauma, kecemasan maupun kondisi yang lebih berat  dimana memerlukan pelayanan agar mereka dapat beradaptasi dengan situasi tersebut
c.    Aspek sosial dikaitkan dengan kehilangan suami/isteri/anak, keluarga dekat, kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, harta benda serta adanya konflik yang berkepanjangan pada masyarakat yang memerlukan pelayanan dari berbagai sektor terkait agar mereka mampu mempertahankan kehidupan sosial yang memuaskan
d.    Aspek budaya dikaitkan dengan  budaya tolong menolong dan kekeluargaan yang dapat digunakan sebagai sistem pendukung sosial dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ditemukan.
e.    Aspek spiritual dikaitkan dengan nilai-nilai agama yang  kuat di masyarakat yang dapat diberdayakan sebagai potensi masyarakat dalam mengatasi berbagai konflik  dan masalah kesehatan yang terj

4.    Pelayanan keperawatan paripurna adalah pelayanan yang lengkap jenjang pelayanannya yaitu dari pelayanan kesehatan jiwa spesialistik, pelayanan kesehatan jiwa integratif dan pelayanan kesehatan jiwa yang bersumber daya masyarakat. Pemberdayaan seluruh potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat diupayakan agar terwujud masyarakat yang mandiri dalam memelihara kesehatannya. Pelayanan keperawatan paripurna akan diuraikan lebih mendalam dalam modul pengorganisasian masyarakat.
5.    Pelayanan keperawatan  diberikan secara terus menerus (continuity of care) dari kondisi sehat sampai sakit dan sebaliknya, baik  di rumah maupun di rumah sakit, (di mana saja orang berada), dari dalam kandungan sampai lanjut usia.
6.    Tujuan pelayanan adalah meningkatkan kesehatan jiwa, mencegah terjadinya gangguan jiwa, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam memelihara kesehatan jiwa
7.    Perawat dapat mengaplikasikan konsep kesehatan jiwa komunitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga anggota masyarakat sehat jiwa dan  yang mengalami gangguan jiwa dapat dipertahankan di lingkungan masyarakat serta tidak perlu dirujuk segera ke rumah sakit jiwa.

  1. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa

Dalam rangka mengaplikasikan konep keperawatan kesehatan jiwa komunitas, digunakan pendekatan proses keperawatan dlam memeberikan asuhan keperawatan pada pasien. Tahapan proses keperawatan kesehatan jiwa adalah sebagai berikut :

1.    Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan dengan menggunakan pengkajian 2 menit berdasarkan keluhan pasien. Setelah ditemukan tanda –tanda yang menonjol yang mendukung adanya gangguan jiwa, maka pengkajian dilanjutkan dengan menggunakan format pengkajian kesehatan jiwa. Data yang dikumpulkan mencakup : keluhan utama, riwayat kesehatan jiwa, pengkajian psikososial dan pengkajian status mental ( format dilampirkan pada modul pencatatan dan pelaporan ). Tehnik pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara denagn pasien dan keluarga, pengamatan langsung terhadap kondisi pasien serta melalui pemeriksaan.

2.    Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatn dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik masalah yang bersifat actual (gangguan kesehatan jiwa) maupun yang beresiko mengalami gangguan jiwa. Jika perawat menemukan anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa, maka perawat harus berhati – hati dalam penyampaiannya kepada pasien dan keluarga agar tidak menyebutkan gangguan jiwa karena hal tersebut merupakan stigma dalam masyarakat.
Adapun diagnosa keerawatan yang diidentifikasi penting untuk paska bencana adalah :
a.    Masalah kesehatan jiwa pada anak / remaja :
1)    Depresi
2)    Perilaku Kekerasan
b.    Maslah keperawatan jiwa pada usia dewasa :
1)    Harga diri rendah
2)    Isolasi Sosial
3)    Gangguan persepsi sensori ; Halusinasi
4)    Gangguan proses piker : Waham
5)    Perilaku kekerasan
6)    Resiko Bunuh Diri
7)    Defisit Perawatan Diri
c.    Masalah kesehatan jiwa pada lansia :
1)    Demensia
2)    Depresi

3.    Perencanaan Keperawatan
Rencana tidakan keprawatan disesuaikan dengan standar asuhan keperwatan kesehatan jiwa yang mencakup tindakan psikoterapeutik yaitu penggunaan berbagai tehnik komunikasi yerapeutik dalam membina hubungan dengan pasien, pendidikan kesehatan tentang prisip-prisip kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, aktivitas kehidupan sehari- hari meliputi perawatan diri (kebersiahan diri, berdandan,makan dan minum, buang air besar dan buang air kecil), terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan terapi keluarga, tindakan kolaborasi (Pemberian obat-obatan dan monitor efek samping). Dalam menyusun rencana tindakan harus dipertimbangkan bahwa untuk mengatasi satu diagnosa keperawatan diperlukan beberapa kali pertemuan hingga tercapai kemampuan yang diharapkan baik untuk pasien maupun keluarga. Rencana tindakan keperawatan ditujukan pada individu, kelurga, kelompok dan komuntas.
a.    Pada tingkat individu, difokuskan pada peningkatan keterampilan dalam ADL dan keterampilan koping adaftif dalam mengatasi masalah.
b.    Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga dalam merawata pasien dan mensosialisasikan pasien dengan lingkungan.
c.    Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan kelompok dalam rangka sosialisasi agar pasien mampu beradaptasi denga lingkungan
d.    Pada tingkat komunitas difokuskan oada peningkatan kesadaran masyarakata tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, menggerakkan sumber-sumber yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien dan kelurga.

4.    Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan recana yang telah dibuat tindakan keprawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi klien saat ini perwat bekerja sama dengan pasien keuarga dan tim kesehatan lain dalam melakukan tindakan.
Tujuan adalah memberdaya apsien dan kelurga agar mampu mandiri memenuhi kebutuhan serta meningkatkan koping dalam menyelesaikan masalah. Perawat bekerja dengan pasien dan kelurga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memfasilitasi pengobatan melalui kolaborasi dan rujukan.

5.    Evaluasi Asuhan Keperawatan
Evaluasi dilakukan untuk menilai perkembangan kemampuan pasien dan kelurga dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah (Modul VIII, EI CMHN 04) Kemampuan yang diharapkan adalah :
a.    Pada tingkat individu diharapkan :
1)    Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai kemampuannya
2)    Membina hubungan dengan orang lain di lingkungannya secara bertahap
3)    Melakukan cara-cara menyelesaikan masalah yang dialami
b.    Pada Tingkat kelurga diharapkan kelurga mampu :
1)    Membantu mememnuhi kebutuhan sehari-hari pasien sehingga pasien mandiri
2)    Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya gangguan jiwa
3)    Melakukan perawatan pada anggota kelurga yang mengalami gangguan jiwa atau kekambuhan
4)    Mengidentifikasi perilaku pasien yang membtuhkan konsultasi seera
5)    Mengguanakan sumber-sumber yang yang tersedia di masyarakat seerti tetangga, teman dekat, pelayanan kesehatan terdekat.
   
BAB III TINJAUAN KHUSUS

PROFIL WILAYAH KERJA  PUSKESMAS

Nama Puskesmas   : Karawang Kulon
Alamat                        :
II. Profil
a.    Jumlah Kelurahan : 3 (tiga) Kelurahan
b.    Jumlah Dusun         : 55 (lima puluh lima) Dusun
c.    1. Jumlah Pustu       : 1 (satu) puskesmas pembantu
2. Jumlah Pusling   : 1 (satu) puskesmas keliling
3. Jumlah Satelit      : 3 (tiga) posyandu satelit

III. Pelayanan
A.   Jumlah pasien Gangguan Jiwa    : 17 (tujuh belas) orang
B.   Jumlah pasien yang di rawat di Rumah Sakit : -
C.   Jumlah Rujukan
1.    Rujukan Internal
b.    Dokter puskesmas
c.    Pasien gangguan jiwa yang datang ke Puskesmas     : 7 (tujuh) orang
1.    Rujukan Eksternal
-       Dari puskesmas ke rumah Sakit                     : -
D.   Jumlah Tindakan Keperawatan                : 5 (empat) hari
E.   Jumlah pasien selesai di Rawat               : -

Description: Keperawatan kesehatan jiwa komunitas Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Keperawatan kesehatan jiwa komunitas

No comments:

Post a Comment