Pengaruh Positif dan Negatif Onani
Perilaku seks ini menuai banyak kontroversi dari segala sudut pandangnya. Tentang onani ini, tidak jarang terjadi perdebatan antara segi sains dan agama.
Dalam artikel kali ini, penulis tidak membicarakan soal siapa menang dan siapa kalah dalam pendapat tentang diperbolehkan atau tidak onani, tetapi penulis hanya membicarakan tentang pengaruh dari onani; baik pengaruh positif, maupun pengaruh negatif berdasarkan penelitian yang baru-baru ini dikembangkan.
Pengaruh Positif:
- Membantu mengurangi stres seksual (ketika birahi memuncak)
- Membuat orang merasa lebih nyaman dengan seksualitasnya
- Membantu mengurangi prevalensi (angka kejadian) penularan "penyakit menular seksual"
- Meningkatkan "aspek persiapan" sebelum melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
- Onani yang berlebihan dapat menyebabkan skin abrasions (lecet kulit) dan superficial bruising (memar pada jaringan bawah kilit/siperfisial)
- Onani dapat menyebabkan perilaku obsesif terhadap seksual dan adiksi (ketagihan) di mana hal ini merupakan gangguan jiwa sederhana.
- Berdasarkan data statistik, onani dapat menyebabkan berkurangnya jam terbang seseorang untuk melakukan aktivitas lain (seperti organisasi, belajar kelompok, dan sebagainya).
Masturbasi
Masturbasi atau sering disebut onani sebenarnya bukanlah suatu aktivitas
yang luar biasa. Aktivitas seksual ini biasa dilakukan baik oleh pria
maupun perempuan walaupun dalam persentase yang berbeda. Secara sadar atau tidak, pria maupun wanita terkadang melakukan
masturbasi untuk memenuhi kepuasan dalam dirinya. Ada yang terpicu
dengan sendirinya, tapi ada pula yang melakukan Onani setelah menonton
video bokep dirumah. Namun tahukah anda bahwa ada dampak yang bisa saja
kita terima jika kita melakukannya terlalu sering. Dampak buruk
Masturbasi dan Onani ini bisa dilihat dari segi fisik maupun non fisik.
Beberapa efek samping masturbasi :
- Ejakulasi Dini
Terlalu sering masturbasi menyebabkan ejakulasi dini. Ejakulasi
berikutnya juga akan memakan waktu lama. Bagi pria yang masturbasi
beberapa kali sebelum berhubungan intim, akan sulit mencapai klimaks.
Masalah lain yang timbul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan orang lain, dan lebih akrab dengan sentuhan diri. Terlalu sering melakukannya juga dapat memicu kulit lecet, pembengkakan organ intim karena tidak menggunakan pelumas.
Masalah lain yang timbul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan orang lain, dan lebih akrab dengan sentuhan diri. Terlalu sering melakukannya juga dapat memicu kulit lecet, pembengkakan organ intim karena tidak menggunakan pelumas.
- Ditilik dari sisi biologis,
- Rasa bersalah
Masturbasi berdampak negatif secara psikologis. Banyak orang merasa malu
dan bersalah setelah melakukannya karena terbentur nilai-nilai budaya,
agama atau moral.
Tarik menarik antara kesenangan dan menahan diri berdampak pada harga diri, rasa percaya diri dan cinta. Perasaan bersalah dapat memicu efek psikosomatis seperti sakit kepala, sakit punggung, dan sakit kronis.
Tarik menarik antara kesenangan dan menahan diri berdampak pada harga diri, rasa percaya diri dan cinta. Perasaan bersalah dapat memicu efek psikosomatis seperti sakit kepala, sakit punggung, dan sakit kronis.
- Masturbasi kronis
Masturbasi kronis mempengaruhi otak dan kimia tubuh akibat kelebihan
produksi hormon seks dan neurotransmiter. Meski dampaknya pada setiap
orang berbeda, terlalu sering masturbasi dapat memicu gangguan kesehatan
seperti kelelahan, nyeri panggul, testis sakit, atau rambut rontok.
Masturbasi berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron dan DHT. Berkurangnya produksi testosteron juga terkait dengan kebiasaan dan gaya hidup seperti konsumsi alkohol, merokok dan berolahraga.
Masturbasi berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron dan DHT. Berkurangnya produksi testosteron juga terkait dengan kebiasaan dan gaya hidup seperti konsumsi alkohol, merokok dan berolahraga.
- Masturbasi kompulsif
Masturbasi ini mempengaruhi kehidupan karena sudah menjadi kebiasaan.
Sebagian pria yang masturbasi enam kali sehari bisa saja merasa
produktif, sementara lainnya merasa sebaliknya.
Masturbasi kompulsif dapat berdampak negatif pada pekerjaan, hubungan dengan pasangan, harga diri, keuangan, dan sosial, jika tidak dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan hasrat.
Masturbasi kompulsif dapat berdampak negatif pada pekerjaan, hubungan dengan pasangan, harga diri, keuangan, dan sosial, jika tidak dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan hasrat.
No comments:
Post a Comment