Monday, October 15, 2012

KTI MCI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Dalam Rencana Jangka Panjang Nasional (RJPN) Dinas Kesehatan, pengembangandan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan dibutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tidak akan terwujud apabilatidak didukung oleh sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi jumlahnya, danprofesional, yaitu sumber daya manusia kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK,menerapkan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi. Semua tenaga kesehatan dituntut untuk selalu menjunjung tinggi sumpah dan kode etik profesi. (Departemen Kesehatan,2009).
Menurt  World Health Organization, Infark  miokard  atau  serangan jantung  koroner akibat aterosklerotik CAD merupakan kasus terbanyak. Menurut data statistik tahun 1992 jumlah penderita penyakit jantung koroner sebanyak 16,5% dan pada tahun 2000 naik sebesa26,4% tahun 2010 meningkat lagi sebesar 39,2% (http://infoxpress.com)
Jantung (COR) adalah organ yang sangat penting bagi kehidupan karena berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Walaupun banyak berisi darah, cor tidak mampu menyerap nutrisi dari darah tersebut. Nutrisi cor disuplai oleh arteri coronaria yang merupakan cabang pertama dari aorta ascendens. Kelainan pada arteri ini dapat mengganggu aktivitas cor bahkan dapat mengakibatkan kerusakan pada cor tersebut.  Banyak penyakit yang menyerang cor, berikut ini tujuh penyakit cor terpenting :
1. Penyakit jantung koroner (penyebab 80% kematian yang disebabkan penyakit jantung)
2. Penyakit jantung akibat hipertensi (9%)
3. Penyakit jantung rernatik (2-3%)
4. Penyakit jantung kongenital (2%)
5. Endokarditis bakterialis (1-2%)
6. Penyakit jantung sifilitik (1%)
7. Cor pulmonale (1%), 8. dan lain-lain (5%) (Santoso dan Setiawan; 2005).
Pada tahun 1997, penyakit jantung koroner menyebabkan 466.101 kematian dan sampai saat ini tetap merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Begitu pula di Indonesia, diperkirakan jumlahnya akan bertambah dari tahun ke tahun. Melihat fakta tersebut, sangat dibutuhkan untuk mengetahui kriteria diagnostik infark miokard akut agar dapat menegakkan diagnosis dengan tepat.
Infark Miokard adalah penyebab kematian pertama penyakit jantung di dunia.Sekitar sepertiga dari penderita IMA meninggal dalam beberapa jam setelah terjadinya nyeri dada, gagal jantung, atau komplikasi yang lain.Karena itu , tanda-tandanya dan gejalanya perlu dikenali dengan cepat, sehingga terapi dapat segera diberikan. Seperti sebagian klien yang ada dan pernah dirawat di RSUP. PROF. Dr. R. D.  KANDOU  Manado, yang di alami oleh pada Tn. L.M yang menjadi tujuan pokok penulis sebagai bahan penelitian bagaimana cara memberikan Asuhan Keperawatan dengan diagnose Miokard Infark Akut.
  1. Perjalanan  penyakitnya  , lebih dari 90% kasus , disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akut . Terhentinya aliran darah koroner secara mendadak pada suatu daerah di miokardium mengakibatkan kontraksi yang tidak sinkron , yang diiikuti dengan penurunan kontraksi jantung dan hilangnya kontraksi.Perubahan ini terjadi 5-10 menit pertama setelah penyumbatan.
  2. Untuk mendiagnosisnya  maka harus diketahui riwayat nyeri dada yang bersifat hebat , berlangsung lama dan tidak dapat diatasi dengan pemakaian obat.Gejala lain adalah mual, muntah-muntah , kelemahan, pusing, keringat dingin dan jantung berdebar.
  3. Pada pemeriksaan biasanya pasien tampak cemas, gelisah dan tampak sakit berat.Pada pemeriksaan fisik ditemukan JVP dapat meningkat terdapat bunyi jantung keempat dan bunyi pergerseran perikardium.
  4. Pemeriksaan lain yang dianjurkan yaitu EKG, Radiografi, Uji laboratorium.
  5. Yang paling penting ialah apabila sudah merasakan nyeri dada yang hebat, maka segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang adekuat
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bagaimana pemberian Asuhan Keperawatan pada pasien Tn. L.M dengan diagnosa MIOKARD INFARK AKUT INFERIOR, yang ada Di ruangan ICCU RSUP PROF Dr. R.D Kandou Manado.
1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum    :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemberian Asuhan Keperawatan pada pasien Tn. L.M dengan diagnosa MIOKARD INFARK AKUT INFERIOR, yang ada Di ruangan ICCU RSUP PROF Dr. R.D Kandou Manado.
1.3.2 Tujuan Khusus   :
Mengetahui Asuhan Keperawatan MIOKARD INFARK AKUT INFERIOR, yang ada Di ruangan ICCU RSUP PROF Dr. R.D Kandou Manado. Sebelum dan  sesudah menjalani proses pengobatan.
1.4   Manfaat Penulisan
1.4.1        Penulis : Sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian akhir juga dapat menjadi bahan acuan untuk menambah pengetahuan.
1.4.2        Institusi           :  Menjadi masukan bagi institusi guna menambah Literatur / referensi untuk kelengkapan perkuliahan.                     
1.4.3         Lahan Praktek            : Dapat  digunakan  sebagai   bahan   pertimbangan   dan          
masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan khususnya penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa MIOKARD INFARK AKUT INFERIOR.

1.5  Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini adalah dengan cara :
1.5.1         Wawancara    : Wawancara dilakukan pada klien, keluarga klien, perawat-sejawat  dan dokter di ruang ICCU RSUP PROF Dr. R.D Kandou Manado.
1.5.2         Observasi      : Observasi  dilakukan  pada  klien   selama   4   hari   dengan pengamatan  langsung  pada  klien. Mengkaji data dari  klien untuk mengetahui keadaan dan perkembangan klien untuk mendapatkan kesimpulan tentang penerapan asuhan keperawatan.
1.5.3         Dokumentasi  : Pengumpulan data yang berhubungan dengan diagnosa MIOKARD INFARK AKUT INFERIOR. Dari catatan medik di ruang ICCU RSUP PROF Dr. R.D Kandou Manado.
1.5.4         Kepustakaan  : Mengunakan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan pasien di ruang ICCU RSUP PROF Dr. R.D Kandou Manado.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I               :     Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II               :      Tinjauan teoritis yang meliputi Konsep medik dan Konsep dasar asuhan keperawatan.
      KESIMPULAN DAN SARAN
      DAFTAR PUSTAKA


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1  Konsep Medik
2.1.1        Definisi
Congestif Heart Failuere (CHF) adalah suatu keadaan dimana jantung tidak lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan pada keadaan tertentu (aktif maupun istirahat).
A.    Gagal jantung adalah suatu keadaan patologis adanya kelainan fungsi jantung yang mengakibatkan jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan (Broun Wald).
B.     Gagal jantung kongestif merupakan suatu sindrom klinis yang rumit yang di tandai dengan adanya abnormalitas fungsi ventrikel kiri dan kelainan regulasi hormonal disertai dengan intoleransi aktifitas kerja fisik, referensi dan memendeknya umur hidup.
      Kegagalan fungsi jantung di atas dan mengakibatkan respons sistemetik khusus bersifat patologik (saraf, ginjal, hormonal) serta menampakan manifestasi klinik beberapa gejala (keluhan) dan tanda-tanda gagal jantung.
2.1.2        Etiologi
Penyebab gagal jantung yaitu:
A.    Infeksi pada paru-paru
B.     Demam atau sepsis
C.     Beban cairan yang berlebihan
D.    Infark jantaung berulang
E.     Aritmia
F.      Emboli paru
G.    Keadaan high output
H.    Stres emosional
I.       Hiperatensi yang tidak terkontrol
J.       Miokarditis
K.    Endokarditis

      Secara umum penyebab kegagalan jantung dikelompokan :
1.      Myocardial Disfunctions
2.      Systolic Overload
3.      Diastolic Overload
4.      Deman Overload
5.      Filling disordes
2.1.3        Patofisiologi
Patofisiologi gagal jantung lebih dapat dimengerti dengan mempertahankan 3 komponen penting yang berperan :
1.      Abnormalitas miokard primer yang menimbulkan disfungsi daya pompa jantung
2.      Gagal jantung kongestif akibat disfungsi jantung yang primer, sebagai respons dari bermacam-macam beban kerja yang berlebihan (Overload).
3.      Apabila Overload ini disebabkan oleh hipertensi atau tekanan diastolic yang meninggi akan terjadi hipertensi sel-sel jantung yang berusaha untuk menormalkan beban pada sel otot. Overload-overload ini dapat juga terjadi akibat hilangnya sebagian jaringan miokard yang tinggal untuk bekerja berlebihan.
2.1.4        Manifestasi klinis
1.      Symtons / Keluhan / Gejala
a.       Dyspnea/ Ortopnea, Paroximal Noctural dyspnea, Cheyne Stokes
b.      Fatigue and Weakness
c.       Abnominal Symtons
2.      Sign / Tanda
a.     Ringan (Moderate) tanda (-)
b.     Berat (Severe) tanda (+)
c.     Ronchi
d.    Edema
e.     Ascieter/ Hydrothorax
f.      Hepatomegali
g.     Ikterus
h.     Impotensi
i.       Depresi
j.       Lain-lain : dingin, keringat, urine berkurang.
2.1.5        Penanganan Medik
ü  Prinsip
a.       Atasi faktor dasar/ Etiologi
b.      Atasi faktor pencetus
c.       Jenis penanganan
1.    Farmakologik
-                      Diuretik
-                      Penghambat ACE : Captopril (Dexatap)
-                      Digitalis : obat penguat (langoksin)
-                      Lain-lain : beta blocer, dopamin, debutamin.
2.    Non Farmakologik
-                      Diet
-                      Pengawasan cairan
-                      Aktifitas fisik
-                      Rokok
-                      Alkohol
-                      Operasi
-                      Pembatasan aktifitas.
2.1.6    Pemeriksaan Diagnostik
1.      EKG
2.      Foto Thorax
3.      Echocardiography
4.      Laboratorium
5.      Angiography.
2.2 Konsep Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
A.                     Identitas pasien
Nama                                                                             : Tn. H.W
Umur / Tanggal lahir                              : 62 Tahun/ 11-10-1948
Jenis kelamin                                                     : Laki-laki
Agama                                                                           : Kristen
Suku/Bangsa                                                      : Minahasa/ Indonesia
Status                                                                             : Nikah
Tanggal MRS                                                    : 16-05-2011
Tanggal Pengkajian                               : 13-06-2011
No. Med. Rec                                                    : 27 52 70
Diagnosa Medis                                     : Congestif Heart Failuere
B.                      Penanggung Jawab
Nama                                                                             : Ny. L.W
Umur                                                                             : 65 Tahun
Jenis Kelamin                                                    : Perempuan
Pekerjaan                                                                       : IRT
Hubungan dengan klien                        : Kakak kandung pasien
2.2.2         Keluhan utama
Sesak nafas
2.2.3         Riwayat kesehatan
A.    Riwayat kesehatan sekarang
Saat dikaji pasien mengeluh badan terasa lemah dan sesak nafas. Selain itu pasien juga batuk-batuk, saat ini pasien terpasang IVFD sol NaCL 0,9% dengan furosemide tablet 500 mg pada ekstremitas kanan atas dan O2 sebanyak 2 liter/ menit.
B.     Riwayat kesehatan lalu
Dahulu oasien pernah mengalami penyakit jantung dan pernah berobat dirumah sakit Balik Papan.
C.     Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga selain pasien tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung.
GENOGRAM
                                                            A                                                                                                                                             B
62
 






KETERANGAN :
A                               : Orang tua klien                                   : Garis keturunan
B                               : Orang tua istri klien                            : Tinggal serumah
                                  : laki-laki                                               : Meninggal
                                  : perempuan                                           : Klien

2.2.4        Riwayat psikososial
Selama perawatan pasien selalu bertanya-tanya pada Dokter dan Perawat tentang penyakit yang di deritanya. Klien mengatakan kurang mengerti dengan penyakit yang dideritanya , klien mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini, hubungan dengan keluarganya baik, begitu juga dengan masyarakat tempat pasien tinggal.
2.2.5        Riwayat spiritual
1. Klien percaya dan taat pada agama yang dianutnya.
2. Keluarga selalu mendukung pasien dengan mendoakan pasien
3. Klien sebelum sakit taat beribadah digedung Gereja pada hari Minggu.
2.2.6        Pola aktivitas sehari-hari
1.                   Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
2.                   Pola nutrisi dan metabolic
3.                   Pola eliminasi
4.                   Pola aktivitas
5.                   Pola istirahat dan tidur
6.                   Pola pengetahuan dan persepsi
7.                   Pola persepsi dan konsep diri
8.                   Pola hubungan dengan orang lain
9.                   Pola manajemen stres
10.               Pola nilai kepercayaan
2.2.7        Pemeriksaan fisik
2.2.8        Evaluasi diagnostik
2.2.9        Therapy

aKeluhan utama :           Batuk bercampur lendir, panas
1.      Riwayat Keluhan utama : Orang tua klien mengatakan, klien batuk-batuk sejak     3 hari dan demam sejak 2 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit. Klien mengalami demam tinggi sehingga langsung dibawa kerumah sakit pada tanggal 11 September 2009 jam 18.00.                                                       
2.      Riwayat Kesehatan sekarang : Saat dikaji, orang tua klien mengatakan panas klien masih tidak menentu, kadang panas dan kadang tidak, Batuk terutama pada malam hari dan berhenti setelah klien tertidur, secret (+), Klien tampak sesak, terpasang O2 2 ltr. Tanda - tanda vital R = 58 x/mnt, SB = 38,20C, N= 120 x/mnt.
3.      Riwayat Kesehatan dahulu
a.       Pre Natal Care : Ibu  klien mengatakan waktu mengandung klien, ibu suka makan buah-buahan. Ibu rajin    memeriksakan kehamilan pada Bidan dan ibu dapat  imunisasi TT 2x selama kehamilan  dan perubahan BB  ibu bertambah 5 kg.
b.      Natal Care       :  Klien  lahir pada kehamilan 9 bulan 12 hari, lahir di Rumah Sakit secara normal dan ditolong oleh dokter                             spesialis Obstetrik Ginekologi dan bidan.
c.      Post Natal Care :  Bayi lahir tidak ada kelainan dengan berat badan 3,4 kg dan panjang 49 cm.


5.      Riwayat kesehatan keluarga : Ibu klien menderita penyakit ISPA sekitar 2 minggu yang lalu, kakek klien dari   pihak ibu memiliki riwayat penyakit hipertensi.
            Genogram
 


Keterangan                     :                                                         
Laki-laki                                                          :
Perempuan                                          :
Pasien / Klien                                      :
Tinggal serumah                                  :          
Garis keturunan                                   :
Hubungan pernikahan :
4.      Riwayat Imunisasi
No
Jenis Imunisasi
Waktu Pemberian
Reaksi penyerta
1.
2.
3.
4.
5.
BCG
DPT (I, II, III)
Polio (I, II, III, IV)
Campak
Hepatitis B
Usia 1 Bulan
Usia 2 Bulan
Usia 0-11 Bulan
Usia 9 Bulan
Usia 0-7 Hari
Panas
Panas

Panas

5.      Riwayat Tumbuh kembang
a.       Pertumbuhan fisik
-          Berat badan                                                           : 3 kg
-          Tinggi / panjang badan                  : 50 cm
-          Waktu tumbuh gigi                                               : 8 Bulan
b.      Perkembangan tiap tahap
-           Tertawa bila diajak bermain         : 4 Bulan
-           Membalikan badan                       : 4 Bulan
-           Duduk sendiri                                          : 8 Bulan
-          Merangkak                                                : -
-          Berdiri                                                       : -
-          Berjalan                                                     : -
-          Bicara pertama kali                       : -
6.      Riwayat Nutrisi
a.       Pemberian ASI
-          Pertama kali pemberian                 : Sejak lahir
-          Cara pemberian                                         : Diteteki
-          Lama pemberian                                        : Sampai sekarang
b.      Pemberian makanan tambahan
-          Pertama kali pemberian                 : 4 Bulan
-          Jenis makanan                                           : Bubur Sun, pisang
c.       Pola perubahan pemberian nutrisi dan cairan tiap tahapan usia sampai saat ini
-         0-4 bulan               : ASI eksklusif
-         4-7 bulan               : Bubur sun, pisang masak
-         Saat ini                  : Bubur biasa
7.    Psikososial : Reaksi klien saat marah; menangis dan memukul, reaksi jika sedih dan takut; klien menangis dan reaksi jika gembira; klien  tertawa. Klien tinggal dengan orang tua, ada tempat bermain, klien tidur dengan orang tua, hubungan antar keluarga harmonis.
8.      Riwayat Spiritual  : Orang tua selalu memberikan bimbingan keagamaan pada klien.
9.      Reaksi Hospitalisasi: Klien merasa bingung dan menangis saat masuk rumah sakit, karena klien kaget dengan situasi di RS. Orang tua klien tampak cemas dan bertanya-tanya tentang kondisi          kesehatan anaknya.
A.    Kebutuhan Sehari-hari
1.      Nutrisi
      Sebelum sakit : Klien  makan  3x  sehari  dengan  menu bubur, kadang-kadang nasi, pisang. selera makan baik, makanan yang disukai klien adalah pisang, klien makan dengan cara disuapin.
Saat sakit                    : Klien  makan 3x sehari dengan menu bubur dan telur, tetapi  porsi yang dihabiskan ± 3 sendok setiap kali pemberian, selera makan klien  menurun, klien makan degan cara disuapin, oleh dokter klien tidak diperkenankan makan makanan yang asam - asam, keras, berminyak, dan minuman yang berkarbonasi.               
2.      Cairan
Sebelum sakit : Klien minum air putih ± 4 gelas (600 cc) / hari  dan ASI 7 kali (± 700 cc) / hari,  klien  diberi ASI dengan cara diteteki secara  langsung oleh ibunya.
       Saat sakit                    : Klien minum air putih 2-3 gelas (300-500 cc) / hari dan ASI 5         kali (± 500 cc) / hari, klien diberi ASI dengan cara diteteki oleh ibunya.  
3.      Eliminasi
Sebelum sakit : Klien BAB 2-3x sehari, dengan warna feces kuning kecoklatan,  bau  khas  feces   dengan   konsistensi   kadang-kadang  lembek, kadang-kadang  keras. Klien BAK 4-5x sehari, dengan  warna             bening dan bau khas amoniak. Klien BAB dan BAK dicelana.
Saat sakit                                : Klien BAB 2x sehari, dengan warna feces kuning kecoklatan, bau khas feces dengan konsistensi cair. Klien BAK 3-4x sehari, dengan warna kuning dan  bau  khas amoniak. Klien BAB dan      BAK dicelana.
4.      Istirahat & Tidur
Sebelum sakit : Klien  tidur  malam  jam 21.00  dan  bangun  pagi  jam 06.00 (9 jam). Klien juga sering tidur siang  yakni dari jam 13.00 sampai jam 15.00 (2 jam). Sebelum  tidur  klien  biasanya minum ASI terlebih dahulu.
Saat sakit                      :  Klien tidur malam jam 20.00 dan bangun pagi jam 05.00 (9 jam). Klien tidur siang dari jam 13.00 sampai jam 14.00 (1 jam). Sebelum tidur klien biasanya minum ASI terlebih dahulu.
5.      Aktivitas
Sebelum sakit : Klien memenuhi kebutuhan melalui orang tuanya, di rumah aktivitas klien adalah bermain (bola-bola) baik sendiri maupun bersama orang tuanya.
Saat sakit                       : Klien memenuhi kebutuhannya melalui orang tua dan tenaga-tenaga kesehatan  diruangan, karena  masih  sakit,  klien  lebih banyak beristirahat ditempat tidur.
6.      Personal Hygiene
Sebelum sakit : Klien mandi sekaligus cuci rambut 2x sehari dengan mengunakan sabun dan shampoo, klien mandi di kamar mandi dengan cara  dimandikan ibunya. Klien gunting kuku ± 1x seminggu, dilakukan oleh ibunya.
       Saat sakit                         : Klien  hanya  melakukan washlap dengan  mengunakan air         hangat, frekuensi 2x sehari dilakukan oleh orang tua dengan dibantu perawat.


B.     Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum                                                     : Lemah
Kesadaran                                                             : Compos mentis (CM)
       Vital sign                                                              :           TD : Tidak dilakukan karena klien tidak mau,
                                                                                                                                        dan klien menangis-nangis.
                                                                                                                  N   :  120 x/mnt
                                                                                                                  R   :  58 x/mnt
                                                        SB :  38,20C
Tinggi / panjang badan                              : 74 cm
Berat badan                                                                       : 8,2 kg
a.       Kepala
    Inspeksi
-          Bentuk kepala                               : Bulat lonjong
-          Kesimetrisan                                 : Simetris antara frontalis, parentalis, temporalis,
  dan okspitalis.
-          Warna rambut                               : Hitam
-          Penyebaran                                                : Merata
-          Ketombe                                                   : Tidak ada
-          Mudah rontok                               : Tidak
-          Alopesia                                                   : Tidak terdapat alopesia
-          Berbau                                                       : Bau keringat
    Palpasi
-          Benjolan pada kepala        : Tidak ada
-          Nyeri tekan                                               : Tidak ada
b.      Wajah
    Inspeksi
-          Pergerakan wajah              : Tidak ada kekakuan
-          Ekspresi                                                     : Meringis
-          Pigmentasi                                     : Tidak ada
-          Acne                                                                      : Tidak ada
-          Lesi                                                                       : Tidak ada
c.       Mata
    Inspeksi
-          Pergerakan bola mata        : Tidak ada kekakuan
-          Kelopak mata                                : Tidak ada pembengkakan
-          Sclera                                                                    : Tidak ada ikterus
-          Konjungtiva                                              : Anemis
-          Pupil                                                                      : Isokor kiri dan kanan
            Fungsi penglihatan                                          : Kiri dan kanan baik
d.      Hidung dan Sinus
    Inspeksi
-          Nasal septum                                             : Tidak ada kelainan / tegak lurus diantara kedua                                                                                        lubang hidung
-          Membrane mukosa                        : Tampak merah muda
-          Obstruksi                                                   : Tidak ada
-          Polip                                                                      : Tidak ada
    Palpasi
-          Sinus frontalis                               : Tidak ada nyeri tekan
-          Sinus maksilaris                             : Tidak ada nyeri tekan
            Fungsi penciuman                                           : Baik
e.       Telinga
    Inspeksi
-          Bentuk                                                      : Simetris kiri dan kanan
-          Warna                                                        : Sawo matang
-          Serumen                                                    : Tidak terdapat serumen
-          Otorrhea                                                    : Tidak ada cairan
-          Lesi                                                                       : Tidak ada
-          Peradangan                                               : Tidak ada
    Palpasi
-          Nyeri tekan tulang mastoid : Tidak ada
    Fungsi pendengaran                            : Normal / baik
f.       Mulut
    Inspeksi
-          Bentuk bibir                                              : Simetris atas bawah
-          Kondisi bibir                                             : Kering
-          Warna bibir                                               : Pucat
-          Lesi                                                                       : Tidak ada
-          Mukosa mulut                               : Merah muda
-          Warna gusi                                                : Merah muda
-          Perdarahan pada gusi        : Tidak ada perdarahan
-          Warna gigi                                     : Putih
-          Carries                                                       : Tidak ada
-          Warna lidah                                               : Tampak merah muda
-          Tremor                                                       : Tidak ada
-          Beslag                                                       : Tidak ada
-          Lesi                                                                       : Tidak ada
-          Peradangan pada tonsil     : Tidak terdapat peradangan
g.      Leher
    Inspeksi
-          Warna                                                        : Sawo matang
-          Pembesaran kelenjr tiroid : Tidak terlihat
    Palpasi
-          Pembengkakan tonsil        : Tidak teraba
-          Kelenjar tiroid                               : Tidak teraba
-          Kaku kuduk                                              : Tidak ada
    Kesulitan menelan                               : Tidak terdapat kesulitan menelan
h.      Thoraks dan Paru
    Inspeksi
-          Bentuk dada                                             : Normal chest
-          Kesimetrisan dada                        : Simetris
-          Bentuk tulang belakang : Tidak ada kelainan
-          Irama pernafasan               : Reguler
-          Jenis pernafasan                            : Retraksi dada
    Perkusi
-          Massa dalam paru             : Tidak terdapat massa
-          Paru-paru                                                   : Tidak ada kelainan
    Auskultasi
-          Bunyi nafas                                               : Ronchi
i.        Abdomen
    Inspeksi
-          Warna                                                        : Sawo matang
-          Karakteristik permukaan: Agak tegang
-          Lesi                                                                       : Tidak ada
    Palpasi
-          Pembesaran hepar             : Tidak ada pembengkakan
-          Pembesaran limpa             : Tidak ada
-          Daerah supra pubik                       : Tidak terdapat full blast Perkusi                  
   Auskultasi
-          Peristaltik usus                              : 14 x/mnt
j.        Genitalia
    Inspeksi
-          Kebersihan                                                : Cukup bersih
-          Hernia                                                       : Tidak terdapat hernia
-          Lesi                                                                       : Tidak terdapat lesi
-          Terpasang kateter              : Tidak terpasang
k.      Rectal
-          Kebersihan                                                : Cukup bersih
-          Peradangan                                               : Tidak ada
-          Lesi                                                                       : Tidak ada
-          Haemoroid                                                : Tidak terdapat haemoroid
    Kesulitan BAB                                               : Tidak
l.        Ekstremitas atas
    Inspeksi
-          Kesimetrisan                                             : Simetris kiri dan kanan
-          Keringat                                                    : Berkeringat dingin
-          Oedema                                                     : Tidak terdapat oedema
-          Tremor                                                       : Tidak tremor
-          Lesi                                                                       : Terdapat lesi pada tangan kanan
-          Kekuatan pd setiap sendi: Terbatas karena terpasang IVFD ditangan kanan
m.    Ekstremitas bawah
    Inspeksi
-          Kesimetrisan                                             : Simetris kiri dan kanan
-          Keringat                                                    : Berkeringat dingin
-          Oedema                                                     : Tidak terdapat oedema
-          Tremor                                                       : Tidak tremor
-          Lesi                                                                       : Tidak terdapat lesi
-          Kekuatan pd setiap sendi: Baik
n.      Kulit
    Inspeksi
-          Warna                                                        : Sawo matang
-          Kelembaban                                              : Lembab
-          Lesi                                                                       : Terdapat lesi ditempat pemasangan IVFD
    Palpasi
-          Suhu                                                                      : Panas
-          Turgor                                                       : Cepat kembali
C.     Pemeriksaan penunjang / Laboratorium , Tanggal : 12 September 2009
v  Darah lengkap
Hasil pemeriksaan :                                                          Nilai normal :
             WBC              : 36.9 x 103/µl                          4.0 – 10.0
             Lymph            : 8.0 x 103/µl                                        0.8 – 4.0
             Mid                : 8.1 x 103/µl                                        0.1 – 0.9
             Gran               : 20.8 x 103/µl                          2.0 – 7.0
             Lymph            : 21.8%                                                            20.0 – 40.0
             Mid                : 21.9%                                                            3.0 – 9.0
             Gran               : 56.3%                                                            50.0 – 70.0
             HGB              : 8.6 g/dl                                                          11.0 – 16.0
             RBC               : 4.25 x 106/µl                          3.50 – 5.50
             HCT               : 24.8%                                                            37.0 – 50.0
D.    Therapy
1.      IVFD Ca. D5 ½ NS 18 gtt/mnt (mikrodrips)
2.      Cefotaxime 3 x 400mg  (iv)
3.      Dexamethason 3 x 1mg (iv)
4.      Ambroxol 30mg 3 x 1
5.      Salbutamol 2mg
6.      Pamol Syrup 3 x 1
7.      Vitaplex 1 x  ½ tablet
8.      O2 2 liter
E.     Klasifikasi Data
No
Data Subjektif
Data Objektif
1.



2.


3.



4.



Orang tua klien mengatakan klien masih batuk, terutama pada malam hari dan berhenti setelah klien tertidur.

Orang tua klien mengatakan klien masih sesak.

Orang tua klien mengatakan klien panas dan panas klien tidak menentu, kadang panas & kadang tidak.

Orang tua klien mengatakan klien kurang nafsu makan.

-          Batuk (+)
-          Sekret (+)
-          Ronchi (+)
-          jenis pernapasan : retraksi dada
-          Tanda-tanda vital :
      R   : 58x/mnt,  N  : 120x/mnt
      SB : 38,20C                
-          Bibir kering, pucat
-          Conjungtiva anemis
-          Nafsu makan menurun
-          Porsi makan tidak dihabiskan
-          KU lemah
-          Orang tua tampak cemas dan bertanya-tanya tentang perawatan dan kondisi kesehatan klien.







            Analisa Data
No
Data / Simptom
Penyebab / Etiologi
Masalah / Problem
1.















2.













3.














4.









5.
DS :
Orang tua klien mengatakan klien masih batuk terutama pada malam hari, dan berhenti setelah klien tertidur.
DO:
-          Batuk (+), Sekret (+)
-          Ronchi (+)
-          Tanda-tanda vital :
      R   : 58 x/mnt
      SB : 38,20C
      N   : 120 x/mnt



DS :
Orang tua klien mengatakan anaknya masih sesak
DO:
-          Tanda-tanda vital :
R   : 58 x/mnt
SB : 38,20C
R   : 120 x/mnt
-         Jenis pernapasan : Retraksi dada
-         Bibir kering, pucat
-         Konjungtiva anemis

DS :
Orang tua klien mengatakan anaknya panas dan panas klien hilang timbul
DO:
-          Tanda-tanda vital
      R   : 58 x/mnt
      SB : 37,80C
N  : 114 x/mnt





DS :
Orang tua klien mengatakan anaknya kurang nafsu makan
DO:
-          Nafsu makan menurun
-          Porsi makan tidak dihabiskan
-          KU : lemah

DS : -
DO:
Orang tua tampak cemas dan bertanya-tanya tentang perawatan dan kondisi kesehatan klien.
Invasi virus
Masuk melalui saluran pernapasan atas
Menyebar kesaluran napas bawah
Peradangan pada bronkus dan bronkhiolus
Sekresi mucus meningkat
Bersihan jalan napas tidak efektif

Peradangan pada bronkus dan bronkhiolus
Sekresi mucus meningkat
Obstruksi saluran napas
Aliran udara tertahan
Kerusakan pertukaran gas




Invasi mikroorganisme pada saluran pernapasan
Inflamasi
Pengeluaran zat pyrogen endogen
Termoregulator meningkat
Aktivitas metabolisme meningkat
Peningkatan suhu tubuh

Perubahan status kesehatan
Mempengaruhi nafsu makan klien
Anoreksia
Resiko kekurangan nutrisi


Terjadi perubahan status kesehatan
Merupakan stressor psikologis bagi keluarga
Keluarga menjadi cemas


Bersihan jalan napas tidak efektif






















Kerusakan pertukaran gas




















Peningkatan suhu tubuh





















Resiko kekurangan nutrisi

Kecemasan

2.3 Diagnosa keperawatan
1.      Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum.
2.      Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pengiriman oksigen (efek obstruksi).
3.      Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan adanya proses inflamasi.
4.      Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia.
5.      Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

1.4  Perencanaan
1.5  Implementaasi
1.6  Evaluasi

Description: KTI MCI Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: KTI MCI

No comments:

Post a Comment