PERPISAHAN
kalimat ini kalimat biasa
dia bukan puisi
bukan pula prosa
kalaupun disebut puisi
itu sekedar puisi tanpa isi
kalaupun disebut prosa itu sekedar cetusan rasa
han, pernah kita padukan ikrar
membina pertiwi tanah tersayang
pernah kita lepaskan janji
pembahruan mental perlu ditentang
kehadiran kita sebagai muslim
kita nilai sebagai kebetulan
untuk itu kita cari
islam menurut kita sendiri
islam menurut kamu, dan
islam menurut aku sendiri
arena telah kita pilih
HMI sebagai saluran
bertahun-tahun kita membina
satu generasi muslim kita pertaruhkan
untuk umat islam
kegagalan HMI kegagalan satu generasi
keberhasilan HMI keberhasilan satu generasi
dalam HMI
kita temakan pemberontakan
pada kebekuan dan kebiasaan
pada kegandaan dalam menilai
pada ketertutupan dalam berpendapat
pada formalisme dalam beragama
saluran telah kita pilih, han
HMI sebagai: alat, bukan tujuan
tapi rupanya
lain diniatan, lain dikejadian
kita yang menempati kamar idiil
yang ikut naik turun dalam degup jantungnya
sudah masuk terlalu jauh
dalam liku-likunya himpunan ini
kita masuk kedalamnya
dia masuk dalam diri kita
kita cinta
karena itu kita bisa mencipta
kita belai dia dengan embun segar
bagaikan membelai diriku sendiri..., bagiku
sepertinya sedang membelai sang pacar...bagimu
bagi kita, han
HMI yang lahir di masa kini, bukan buat masa lalu
dia ada kini buat nanti
kita desakkan perubahan-perubahan
kita jelaskan kemungkinan-kemungkinan
bagi suatu senyum kecerahan
sebagaimana prinsip kita
warna yang beraneka rona kita hormati
bentuk yang beraneka ragam kita terima
pluralisme...itulah prinsip kita
tapi rupanya, han
pluralisme bukan satu-satunya anutan
anti pluralisme juga anutan kawan
dalam himpunan tempat hati tertawan
bagi kita
theist dan atheist bisa berkumpul
muslim dan kristiani bisa bercanda
artis dan atlit bisa bergurau
kafirin dan muttaqien bisa bermesraan
tapi
pluralist dan anti pluralist tak bisa bertemu
dia menyangkut milik manusia yang paling tinggi
awal dan akhir
pribadi
dia menyangkut keterbukaan dan ketertutupan
dia menyangkut adanya pribadi dan tidak adanya pribadi
bagi kita
tak ada pribadi, tak ada manusia
kemerdekaan adalah nakikat existensi manusia
ini masalah dasar bagi kita
apalagi bagi organisasi kader
yang sasrannya : manusia dengan keperibadiannya.
karena itu
perpisahan tidak terelakan
anti pluralist menentukan jalannya
kaum pluralist memilih lintasannya
yang memintas
tapi niatan lain dengan kejadian
dalam awal perpisahan ini ternyata:
HMI bukan sekedar alat
yang bisa diganti dengan lain alat
HMI bukan sekedar saluran
yang bisa ditukar bergantian
terasa...HMI telah menjadi nyawa kita
HMI telah ada dalam urat dan nadi kita
dia ada dalam keriangan kita
dia ada dalam kesusahan kita
dia ada dalam kecabulan kita
dia ada dalam ke kanak-kanakan kita
HMI telah menghisap dan mengisi jaluran-jaluran darah kita
walaupun begitu perpisahan ini kita lakukan juga
kita tidak boleh tercekam oleh emosi
yang akan membuat kita terus termangu
keragu-raguan dalam perpisahan
relakanlah segalanya
buat yang masih tinggal
kerja-kerja kita yang tak pernah selesai
yang disusun baru ditingkat awal
semoga diteruskan
bagi kita
HMI belum menemukan dirinya
banyak perubahan-perubahan perlu dilakukan
yang harus dirintis atau diteruskan
oleh yang tinggal dibelakang kita
kita tengadahkan muka keatas
ke alam bebas dan lepas
dimana pluralisme bisa hidup
dan anti pluralisme tidak menemukan ruangnya
dimana perkawinan pendapat bukan pengkhianatan
dimana pertentangan pendapat bukan pengacauan
dimana pembahruan bukan kejelekan
kita cari ruang bebas
dimana warna yang beraneka adalah rahmat
dimana bentuk yang beragam adalah hidayat
dimana konflik menjadi pertanda kemajuan
dimana untuk masuk tak usah bayar terlalu mahal..pribadi
kesanalah, han kita menengadah
dimana pendapat-pendapat bisa saling bertentangan
dimana pendapatku, pendapatmu bisa saling bertentangan
dalam kompetisi yang mengasyikan
dimana pendapatmu, pendapatnya, dan pendapatku
dimungkinkan bercanda dan bercumbuan
dalam saling penghormatan
walaupun begitu
kita kaum pluralist yang konsekuen
perlu tundukan kepala sebentar
mengusap mata sekali
mengheningkan hati sejenak
buat menerima...
...sebuah perpisahan
dengan roh kita sendiri
HMI
Description: Catatn Harian
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: Catatn Harian
No comments:
Post a Comment