BAB
II
LANDASAN
TEORITIS
Upaya
pokok puskesmas
- Pengertian
Puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat perkembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. ( Depkes RI, 1991)
- Fungsi pokok puskesmas
1.
Sebagai
fungsi pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
2.
Membina
peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan
untuk hidup sehat
3.
Memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya
- Upaya kesehatan jiwa
1.
Pengertian
Upaya kesehatan jiwa di
puskesmas adalah usaha kesehatan jiwa yang di laksanakan di tingkat
puskesmassecara khusus atau terintergrasi dengan kegiatan pokok puskesmas
lainnya, yang di laksanakan dengan tenaga kesehatan puskesmas dengan dukungan
peran serta masyarakat baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas
yang di tunjukan individu, keluarga, masyarakat dan terutama di ajukan
padamasyarakat berpenghasilan rendah, khususnyan kelompok rawan tanpa
mengabaikan kelompok lainnya, dengan menggunakan teknologi tepat guna yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarkat setempat.
Dalam hal ini puskesmas diharapkan :
- Menangani gangguan jiwa baik yang akut maupun kronik yang dapat terjadi pada setiap manusia maupunkelompok masyarakat hinnga dapat menurunkan angka kesakitan pasien gangguan jiwa
- Menangani ganguan jiwa dari setiap kelompok umur dari mulai anak, remaja, dewasa dan usia lanjut dengan memanfaatkan azas-azas kesehatan jiwa
- Menilai lebih sensitive dan waspada terhadap kemungkinan terlibatnya emosional pada keluhan- keluhan atau gejala yang di tunjukan pasien sewaktu berobat
- Memberikan penyuluhan hingga masyarakat dapat memanfaatkan azas dasar kasehatan jiwa dalam hidupnya
2.
Tujuan
a.
Tujuan
umum
Tercapainya kesehatan jiwa
yang optimal bagi seluruh masyarakat.
b. Tujuan khusus
Bila mungkin manurunkan
atau mempertahankan angka – angka yang telah di peroleh sesuai dengan survey
epidemiologi gangguan jiwa.
3.
Kegiatan
a.
Pelayanan
kesehatan jiwa
1)
pelayanan
kesehatan jiwa
2)
kegiatan
khusus
3)
untuk
menentukan diagnosa gangguan jiwa dari seorang pasien maka hal yang penting
harus dalakukan adalah :
a)
anamnesa
b)
pemerikdaan
fisik
c)
pemeriksaan
labolatorium
d)
pengobatan
b.
Peran
serta masyarakat
kegiatan dalam bentuk
penyuluhan serta pembinaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
penilaian, dan pengembangan kesehatan jiwa setempat dalam rangka menciptakan
kemandirian masyarakat dalam memerihara kesehatan jiwa
4.
Pengembangan
Pengembangan upaya
kesehatan jiwa di puskesmas adalah suatu uatu upaya dengan memanfaatkan data
yang ada yaitu di dapat dari penelitian atau survey
5.
Sistem
pencatatan dan pelaporan
- Pengertian sehat sakit menurut keperawatann jiwa
Kesehatan
jiwa adalah suatu kondisi mental yang sejahtra yang memungkinkan hidup harmonis
dan produktf sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan cirri menyadari sepenunya
kemampuan dirinya, mampu manghadapi stress kehidupan yang wajar mampu bekerja
produtif dan memenuhi kebutuhan hidunya, dapat berperan serta dalam lingkungan
hidupnya dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, memerima apa yang ada
pada dirinya dan merasa nyaman bersama dengan orang lain.
Ciri –
ciri sehat jiwa :
1.
bersikap
positif terhadap diri sendiri
2.
mampu
tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri
3.
mampu
mengatasi setres atau perubahan pada dirinya
4.
bertanggung
jawab terhadap keputusan dan tindakan yang di ambil
5.
mempunyai
persepsi yang realistis dan menghargai perasaan serta sikap orang lain
6.
mampu
menyesiaukan diri dengan linhkungan
Masalah
psikososial yaitu setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersikap
psikologis atau pun social yang mempunyai pengaruh timbale balik dan dianggap
berpotensi cukup besar sebagai factor penyebab terjadinya gangguan jiwa ( gangguan
kesahatan) secara nyata, atau sebauiknya masalah kesehatan jiwa yang berdampak
pada lingkungan social
Ciri – cirri masalah psikososial adalah :
1.
Cemas
dan khawatir bwrlwbihan, takut
2.
mudah
tersinggung,
3.
sulit
konsentrasi
4.
bersifat ragu – ragu atau merasa rendah diri
5.
merasa
kecewa
6.
pemarah
dan agresif
7.
reaksi
fisik seperta : jantung berdebar, otot tegang
8.
sakit
kepala
Gangguan
jiwa yaitu suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan
pada fungsi jiwa yang menimbulkann penderitaan pada individu dan atau hambatan
dalam melsksanakan peran social
Ciri – ciri gangguan jiwa
:
1.
marah
tanpa sebab
2.
mengurunga
diri
3.
tidak
mengenali orang
4.
bicara
kacau
5.
bicara
sendiri
6.
tidak
mampu merawat diri
Kesehatan jiwa berada pada rentan sehat sakit yang dapat di gambarkan
sebagai berikut :
Kesehatan jiwa berada pada rentang sehat-sakit yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Rentang sehat – sakit jiwa

Respons Adaptif Respons
Maladaptif
Sehat Jiwa Masalah
Psikososial Gangguan
Jiwa

Pikiran
logis
|
Pikiran
kadang menyimpang
|
Waham
|
Persepsi
akurat
|
Ilusi
|
Halusinasi
|
Emosi
konsisten
|
Reaksi
emosional
|
Ketidakmampuan
mengendalikan emosi
|
Perilaku
sesuai
|
Perilaku
kadang tidak sesuai
|
Kekacauan
perilaku
|
Hubungan
sosial memuaskan
|
Menarik
diri
|
Isolasi
sosial
|

E. Keperawatan kesehatan jiwa komunitas
1.
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah pelayanan
keperawatan yang komprehensif, holistik dan paripurna berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa,
rentan terhadap stress dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan.
2.
Pelayanan keperawatan yang komprehensif adalah pelayanan
yang difokuskan pada pencegahan primer pada anggota masyarakat yang sehat jiwa,
pencegahan sekunder pada anggota masyarakat yang mengalami masalah psikososial
dan gangguan jiwa dan pencegahan tersier pada pasien gangguan jiwa dengan
proses pemulihan.
3.
Pelayanan keperawatan yang holistik adalah pelayanan yang
difokuskan pada aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual
a.
Aspek fisik dikaitkan dengan kehilangan organ tubuh yang
dialami anggota masyarakat akibat bencana yang memerlukan pelayanan dalam
rangka adaptasi mereka terhadap kondisi fisiknya
b.
Aspek psikologis dikaitkan dengan berbagai masalah
psikologis yang dialami masyarakat
seperti ketakutan, trauma, kecemasan maupun kondisi yang lebih
berat dimana memerlukan pelayanan agar
mereka dapat beradaptasi dengan situasi tersebut
c.
Aspek sosial dikaitkan dengan kehilangan
suami/isteri/anak, keluarga dekat, kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, harta
benda serta adanya konflik yang berkepanjangan pada masyarakat yang memerlukan
pelayanan dari berbagai sektor terkait agar mereka mampu mempertahankan
kehidupan sosial yang memuaskan
d.
Aspek budaya dikaitkan dengan budaya tolong menolong dan kekeluargaan yang
dapat digunakan sebagai sistem pendukung sosial dalam mengatasi berbagai
permasalahan yang ditemukan.
e.
Aspek spiritual dikaitkan dengan nilai-nilai agama
yang kuat di masyarakat yang dapat
diberdayakan sebagai potensi masyarakat dalam mengatasi berbagai konflik dan masalah kesehatan yang terj
4.
Pelayanan keperawatan paripurna adalah pelayanan yang
lengkap jenjang pelayanannya yaitu dari pelayanan kesehatan jiwa spesialistik,
pelayanan kesehatan jiwa integratif dan pelayanan kesehatan jiwa yang bersumber
daya masyarakat. Pemberdayaan seluruh potensi dan sumber daya yang ada di
masyarakat diupayakan agar terwujud masyarakat yang mandiri dalam memelihara
kesehatannya. Pelayanan keperawatan paripurna akan diuraikan lebih mendalam
dalam modul pengorganisasian masyarakat.
5.
Pelayanan keperawatan
diberikan secara terus menerus (continuity of care) dari kondisi
sehat sampai sakit dan sebaliknya, baik
di rumah maupun di rumah sakit, (di mana saja orang berada), dari dalam
kandungan sampai lanjut usia.
6.
Tujuan pelayanan adalah meningkatkan kesehatan jiwa,
mencegah terjadinya gangguan jiwa, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
pasien dan keluarga dalam memelihara kesehatan jiwa
7.
Perawat dapat mengaplikasikan konsep kesehatan jiwa
komunitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga anggota
masyarakat sehat jiwa dan yang mengalami
gangguan jiwa dapat dipertahankan di lingkungan masyarakat serta tidak perlu
dirujuk segera ke rumah sakit jiwa.
- Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa
Dalam
rangka mengaplikasikan konep keperawatan kesehatan jiwa komunitas, digunakan
pendekatan proses keperawatan dlam memeberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Tahapan proses keperawatan kesehatan jiwa adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian
awal dilakukan dengan menggunakan pengkajian 2 menit berdasarkan keluhan
pasien. Setelah ditemukan tanda –tanda yang menonjol yang mendukung adanya
gangguan jiwa, maka pengkajian dilanjutkan dengan menggunakan format pengkajian
kesehatan jiwa. Data yang dikumpulkan mencakup : keluhan utama, riwayat
kesehatan jiwa, pengkajian psikososial dan pengkajian status mental ( format
dilampirkan pada modul pencatatan dan pelaporan ). Tehnik pengumpulan data
dapat dilakukan melalui wawancara denagn pasien dan keluarga, pengamatan
langsung terhadap kondisi pasien serta melalui pemeriksaan.
2. Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa
keperawatn dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik masalah yang
bersifat actual (gangguan kesehatan jiwa) maupun yang beresiko mengalami
gangguan jiwa. Jika perawat menemukan anggota masyarakat yang mengalami
gangguan jiwa, maka perawat harus berhati – hati dalam penyampaiannya kepada
pasien dan keluarga agar tidak menyebutkan gangguan jiwa karena hal tersebut merupakan
stigma dalam masyarakat.
Adapun diagnosa keerawatan
yang diidentifikasi penting untuk paska bencana adalah :
a.
Masalah kesehatan jiwa pada anak / remaja :
1)
Depresi
2)
Perilaku
Kekerasan
b.
Maslah
keperawatan jiwa pada usia dewasa :
1)
Harga
diri rendah
2)
Isolasi
Sosial
3)
Gangguan
persepsi sensori ; Halusinasi
4)
Gangguan
proses piker : Waham
5)
Perilaku
kekerasan
6)
Resiko
Bunuh Diri
7)
Defisit
Perawatan Diri
c.
Masalah kesehatan jiwa pada lansia :
1)
Demensia
2)
Depresi
3. Perencanaan
Keperawatan
Rencana
tidakan keprawatan disesuaikan dengan standar asuhan keperwatan kesehatan jiwa
yang mencakup tindakan psikoterapeutik yaitu penggunaan berbagai tehnik
komunikasi yerapeutik dalam membina hubungan dengan pasien, pendidikan
kesehatan tentang prisip-prisip kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, aktivitas
kehidupan sehari- hari meliputi perawatan diri (kebersiahan diri,
berdandan,makan dan minum, buang air besar dan buang air kecil), terapi
modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan terapi
keluarga, tindakan kolaborasi (Pemberian obat-obatan dan monitor efek samping).
Dalam menyusun rencana tindakan harus dipertimbangkan bahwa untuk mengatasi
satu diagnosa keperawatan diperlukan beberapa kali pertemuan hingga tercapai
kemampuan yang diharapkan baik untuk pasien maupun keluarga. Rencana tindakan
keperawatan ditujukan pada individu, kelurga, kelompok dan komuntas.
a. Pada tingkat individu, difokuskan pada
peningkatan keterampilan dalam ADL dan keterampilan koping adaftif dalam
mengatasi masalah.
b. Pada tingkat keluarga difokuskan pada
pemberdayaan keluarga dalam merawata pasien dan mensosialisasikan pasien dengan
lingkungan.
c. Pada tingkat kelompok difokuskan pada
kegiatan kelompok dalam rangka sosialisasi agar pasien mampu beradaptasi denga
lingkungan
d. Pada tingkat komunitas difokuskan oada
peningkatan kesadaran masyarakata tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa,
menggerakkan sumber-sumber yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh
pasien dan kelurga.
4. Tindakan
Keperawatan
Tindakan
keperawatan dilakukan berdasarkan recana yang telah dibuat tindakan keprawatan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi klien saat ini perwat bekerja
sama dengan pasien keuarga dan tim kesehatan lain dalam melakukan tindakan.
Tujuan
adalah memberdaya apsien dan kelurga agar mampu mandiri memenuhi kebutuhan
serta meningkatkan koping dalam menyelesaikan masalah. Perawat bekerja dengan
pasien dan kelurga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memfasilitasi
pengobatan melalui kolaborasi dan rujukan.
5. Evaluasi
Asuhan Keperawatan
Evaluasi
dilakukan untuk menilai perkembangan kemampuan pasien dan kelurga dalam
memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah (Modul VIII, EI CMHN 04) Kemampuan
yang diharapkan adalah :
a. Pada tingkat individu diharapkan :
1)
Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai kemampuannya
2)
Membina hubungan dengan orang lain di lingkungannya
secara bertahap
3)
Melakukan cara-cara menyelesaikan masalah yang dialami
b. Pada Tingkat kelurga diharapkan
kelurga mampu :
1)
Membantu mememnuhi kebutuhan sehari-hari pasien sehingga
pasien mandiri
2)
Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya gangguan jiwa
3)
Melakukan perawatan pada anggota kelurga yang mengalami
gangguan jiwa atau kekambuhan
4)
Mengidentifikasi perilaku pasien yang membtuhkan
konsultasi seera
5)
Mengguanakan sumber-sumber yang yang tersedia di masyarakat
seerti tetangga, teman dekat, pelayanan kesehatan terdekat.
BAB III TINJAUAN KHUSUS
PROFIL WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
Nama Puskesmas :
Karawang Kulon
Alamat :
II. Profil
a. Jumlah Kelurahan :
3 (tiga) Kelurahan
b. Jumlah Dusun :
55 (lima puluh lima) Dusun
c. 1. Jumlah Pustu :
1 (satu) puskesmas pembantu
2. Jumlah Pusling : 1 (satu) puskesmas keliling
3. Jumlah Satelit : 3 (tiga) posyandu satelit
III. Pelayanan
A. Jumlah pasien Gangguan Jiwa : 17 (tujuh belas) orang
B. Jumlah pasien yang di rawat di Rumah Sakit : -
C. Jumlah Rujukan
1. Rujukan Internal
b. Dokter puskesmas
c. Pasien gangguan jiwa yang datang ke Puskesmas : 7 (tujuh) orang
1. Rujukan Eksternal
- Dari puskesmas ke rumah Sakit : -
D. Jumlah Tindakan Keperawatan : 5 (empat) hari
E. Jumlah pasien selesai di Rawat : -
No comments:
Post a Comment